Wisata Halal Pastikan Umat Muslim Tenang Bepergian
- VIVA/ Rintan Puspitasari
VIVA – Pergi ke luar negeri memiliki tantangan tersendiri bagi umat muslim. Selain berkunjung ke negara dengan mayoritas penduduk muslim seperti Malaysia, Turki, atau negara Timur Tengah lainnya, mereka harus ekstra pilih-pilih dalam hal makanan. Salah-salah meski restorannya menyajikan menu halal, tapi proses pengolahan makanannya bercampur dengan makanan non halal.
Sekarang bagi muslim yang ingin berkunjung ke negara-negara non muslim, bisa memilih negara dengan tenang. Bahkan datang ke negara seperti China, hingga Vatikan, tetap bisa berwisata tanpa harus khawatir soal halal atau tidak halal atau lainnya.
Turut hadir dalam salah satu booth yang ada di Garuda Indonesia Travel Fair (GATF) 2018, Pasar Wisata Halal memberikan banyak pilihan bagi pengunjung yang ingin berwisata halal ke berbagai negara tujuan.
Pasar Wisata Halal terdiri dari lebih dari 150 agen perjalanan dari seluruh Indonesia yang tergabung dan menawarkan jasa tour halal. Salah satu marketing dari agen yang tergabung dalam Pasar Wisata Halal, Andi Indra dari Madinah Iman Wisata menceritakan kelebihan paket wisata mereka.
"Kita line tour tanpa tiket pesawat, kita juga menawarkan kehalalan dari restoran (makanan). Walaupun yang dimakan halal, restorannya belum tentu. Di tempat kita memastikan restorannya halal, otomatis makanannya halal," kata Andi ditemui di Jakarta Convention Center, Jakarta Pusat, Minggu 8 April 2018.
Selain itu, saat sedang berjalan-jalan, tour ini mengusahakan agar bisa melakukan salat berjamaah di Masjid, jika memungkinkan.
"Eropa Timur cari masjid susah, tapi kita usahakan, mendenah di mana ada masjid. Jadi kita bisa sekaligus belajar kebiasaan, kebudayaan muslim di negara lain sambil jalan-jalan," lanjutnya. Â
Peminat paket wisata halal seperti ini diakui oleh Andi cukup banyak justru dari kalangan komunitas. Orang-orang berduit yang ingin pergi ke negara lain selain negara tujuan Umroh.
"Banyak, kebanyakan komunitas. Rata-rata ibu-ibu pengajian, komunitas dari daerah yang banyak duit. Orang daerah itu juga ingin lihat dunia selain Saudi, Timur Tengah. Ingin juga melihat dunia, ke negara non muslim," katanya yang kemudian memberi contoh negara tujuan seperti Vatikan dimana orang Muslim juga bisa belajar sejarah negara lain.
Meski bertema halal, Andi mengatakan bahwa paket tur ini tak lantas tertutup bagi mereka yang non Muslim. Masyarakat Non Muslim yang tertarik mengikuti tur seperti ini juga diperbolehkan.