Superstar Libra Bersandar, 700 Wisman 'Serbu' Danau Toba
- VIVA/Putra Nasution
VIVA – Kapal pesiar Superstar Libra bersandar di Pelabuhan Kuala Tanjung, Kabupaten Batubara, Kamis pagi, 5 April 2018, sekitar Pukul 05.55 WIB. Kapal pesiar ini membawa ratusan wisatawan asing dari berbagai negara.
Rencana penumpang kapal pesiar tersebut akan melakukan wisata ke Danau Toba. Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Danau Toba (BPODT) Arie Prasetyo mengungkapkan, kehadirian Superstar Libra di Sumatera Utara sebagai sinyal positif kelayakan infrastruktur jalur laut baru dari Kuala Tanjung.
“Kedatangan Superstar Libra ini, di antaranya untuk trial bagaimana kapal ini bersandar. Pelabuhan ini masih baru. Secara teknis tidak ada masalah, semua bagus dan lancar. Momen ini ke depannya sangat penting,” ucap Arie di Pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Kamis, 5 April 2018.
Saat bersandar, Superstar Libra disambut dengan tarian khas adat Batak dengan pemberian ulos merah sebagai cenderamata. Selain itu, kaus dengan logo Garuda Pesona Indonesia lengkap dengan topinya.
“Semoga mereka berkesan dengan suasana di sini. Sebab, mayoritas para wisman khususnya yang berasal dari Malaysia dan Singapura lebih sering ke Medan dan sudah familiar dengan culture kita,” tutur Arie.
Dia menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung memasuki fase finishing dengan penambahan beberapa infrastruktur pendukung demi membuat pelabuhan ini menjadi layak berstandar internasional.
"Kedatangan Superstar Libra hari ini membawa lebih dari 700 wisman didominasi paspor Malaysia, Singapura, hingga Australia. Sejumlah 280 Wisman di antaranya turun dari kapal dan ikut menikmati wisata lokal," ucapnya.
Usai menjejakan kaki di Pelabuhan Kuala Tanjung, para wisman menjalani prosedur administrasi normal sesuai SOP. Barang-barang bawaan para wisman pun dimasukan ke dalam mobile x-ray untuk diperiksa.
Kemudian, layanan immigration on board ini memang menjadi suatu keharusan melengkapi pelayanan prima kepada pariwisata untuk mengantisipasi barang bawaan terlarang seperti narkoba atau senjata tajam berbahaya.
“Pemeriksaan imigrasi dan bea cukai tetap normal dengan peralatan portable. Yang jelas wisatawan enjoy,” kata Arie.
Dia menambahkan, ada beragam produk unik dan menarik yang ditawarkan kepada wisman dengan harga terjangkau. Mereka juga terlihat menikmati beragam kuliner yang disajikan.
“Mereka mengunjungi beberapa pusat keramaian. Rata-rata wisatawan yang datang lebih senang dengan wisata shopping dan kuliner. Para wisman ini sangat familiar dengan suasana di sini, yang mirip dengan daerah asalnya," tutur Arie.