Destinasi Digital Pertama di Dunia, Ada di Indonesia

Destinasi wisata Tuk Mudal di Desa Cempaka, Kecamatan Bumijawa, Kabupaten Tegal
Sumber :
  • VIVA/Dwi Royanto

VIVA – Menteri Pariwisata Arief Yahya mengapresiasi destinasi digital di Rakornas Pariwisata I 2018 yang digelar di Bali. Destinasi digital diakui Menpar memberikan warna baru dalam pariwisata Indonesia. Menurut Menpar, destinasi digital seperti ini hanya ada di Indonesia satu-satunya.

Kiamat Digital Mengintai, Ransomware Super Canggih bikin Data Perusahaan jadi Sampah

"Kita mesti bangga kita menjadi negara pertama di dunia yang memiliki destinasi digital. Apalagi ini adalah kreasinya anak-anak muda yang peduli dengan pariwisata," ucap Arief Yahya.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri Pariwisata bidang Komunikasi Don Kardono mengatakan Rakornas Pariwisata ini mengangkat tema digital destination dan nomadic tourism. Kegiatannya dibalut dengan konsep pasar ala anak-anak Generasi Pesona Indonesia (GenPI).

Revitalisasi Pasar Rakyat di Era Digital

“Yang lebih menarik, ada Glam Camp ala Nomadic Tourism. Yang pasti, rakornas disuguhkan dengan cara kekinian. Bumbunya adalah 1001 spot foto, serta 1001 kalimat unik zaman now. Inilah yang ingin kita tampilkan. Destinasi digital merupakan sebuah konsep yang tengah booming saat ini,” ucap Don Kardono.

Arief Yahya optimis target 100 destinasi digital akan tercapai tahun ini. Sebab, untuk menciptakan satu destinasi digital tidak membutuhkan anggaran yang sangat besar.

Wapres Gibran Sebut Sektor Digital Bisa 'Dongkrak' Pertumbuhan Ekonomi RI

"Kalau enggak terjadi, kita gagal. Mereka saya tanya, biayanya berapa bikin ini? Ternyata hanya Rp200 juta. Saya hitung-hitung, berarti saya butuh Rp20 miliar untuk membangun 100 pasar. Ketika saya sudah tidak jadi menteri, harus bisa berdiri sendiri," jelas Arief.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan, Febrio Nathan Kacaribu

Pemerintah Bakal Kehilangan Rp 40 Triliun Gegara Beri Insentif Redam Dampak PPN Naik Jadi 12 Persen

Pemerintah menyiapkan 15 insentif kebijakan ekonomi pada tahun depan guna meredam dampak kenaikan PPN jadi 12 persen pada tahun depan.

img_title
VIVA.co.id
16 Desember 2024