Baru Dibuka, Museum Dessert Super Cute Dijamin Bikin Betah
- thedessertmuseum.com
VIVA – Bagi para pecinta dessert atau makanan penutup, mungkin harus berplesiran ke Filipina. Sebab pada 10 Februari lalu, Filipina telah membuka sebuah museum dessert seluas seribu meter persegi.
Museum yang tediri dari delapan ruangan ini berisikan berbagai jenis cemilan manis, seperti gulali atau cotton candy, gummy bear, marshmallow, cake pops, es krim, permen karet, donat, dan candy cane.Â
Dilansir dari laman Forbes, museum ini mungkin satu-satunya yang membuat para tamunya menyusuri ruangan unik nan menggemaskan seperti ruangan Cotton Candy Fores. Pengunjung akan disuguhkan pemandangan gula-gula kapas berwarna pink yang menggemaskan.Â
Pengunjung juga akan menemukan pohon dengan gula-gula kapas yang banyak dan bisa bebas mengambilnya.
Tidak hanya itu, Anda bisa mencari tahu mengapa ada lubang di donat atau menyelidiki sejarah makanan pencuci mulut yang berbeda, hingga mencari tahu bagaimana dokter gigi William Morrison dan pembuat permen John C. Wharton menciptakan permen kapas dengan menggunakan gula pasir, sejenis gula yang meleleh dan berputar yang memiliki bentuk seperti awan dengan sangat tipis dan benang yang sering disebut "Fairy Floss".
Museum ini diinisiasi oleh Tasha Reyes, Katrina Lacap, Joseph Moore sejak lima bulan yang lalu. Dengan berdirinya museum ini, ketiganya bisa mengungkapkan cinta mereka terhadap perjalanan dan makanan. Selain membangun dan mendesain museum, teman dekat sekaligus partner bisnis itu ingin menciptakan sebuah pengalaman yang bisa dibagikan di media sosial.
Sejauh ini, museum tersebut telah menarik sekitar 7.000 pengunjung pada minggu pertama dan diharapkan dapat menerima 40.000 lagi dalam dua bulan ke depan. Ke depan, Reyes ingin menambahkan lebih banyak rasa khas ke museum, dengan memasukkan makanan penutup dengan bahan makanan lokal, seperti ice scramble dan ube ke dalam campuran.
Untuk bisa mengunjungi tempat ini Anda perlu merogoh kocek tiket masuk sebesar US$13,4 atau setara dengan Rp174 ribu dan sekitar US$15,3 atau setara dengan Rp198 ribuan untuk tur menjelajahi kawasan ini selama 2 jam. Biaya itu sudah termasuk enam makanan pencuci mulut seperti coklat buatan tangan, marshmallow raksasa, macarons, dan mini donat untuk para pengunjung museum secara gratis. (ren)