Yuk Ke Maluku Utara dan Ikuti 5 Festival Seru Ini
- ANTARA/Hafidz Mubarak A
VIVA – Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu provinsi yang mencuri perhatian masyarakat luas sejak abad ke-13 sebagai sumber rempah dunia. Tak hanya itu, Maluku juga memiliki keunggulan, terutama dalam wisata sejarah karena terdapat situs sejarah yang merupakan peninggalan bangsa Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda yang masih terjaga.
Panorama bawah lautnya juga sangat indah. Pemerintah Maluku Utara memanfaatkan potensi wisata ini dengan cara menggelar beberapa event wisata selama setahun penuh. Selama setahun, Provinsi Maluku Utara akan menggelar 33 event yang tersebar mulai dari Januari hingga Desember 2018.Â
"Kita sudah dikenal oleh Bangsa Barat sejak lama karena rempah-rempah. Kita juga kaya akan adat budaya dan sejarah yang berliku. Dan yang tidak kalah penting adalah panorama bawah laut yang bagus salah satunya Teluk Jailolo. Semua kekayaan potensi alam, adat budaya perlu diangkat untuk bisa menjadi wisata bertaraf internasional," ungkap Plt. Gubernur Maluku Utara, Natsir Thaib saat peluncuran Calender of Event Maluku Utara 2018 di Gedung Sapta Pesona, Selasa malam, 13 Maret 2018.
Dia menjelaskan, penyelenggaraan 33 Calender of Event ini sebagai upaya merawat sejarah dan kebudayaan Moloku Kie Raha, sebagaimana tema yang diangkat tahun ini. "Pesona Kie Raha Mengguncang Dunia" untuk mengenang sejarah kejayaan di abad 13 Moloku Kie Raha sebagai negeri asal rempah Indonesia yang pernah menjadi rebutan bangsa-bangsa dunia.
Dari 33 event itu, terdapat tiga event yang masuk ke dalam agenda nasional yang tergabung dalam 100 Wonderful Events of Indonesia. Ketiga event itu adalah Festival Tidore, Festival Teluk Jailolo, dan Festival Kora-Kora.Â
Berikut festival yang akan digelar selama April hingga Mei 2018
1. Festival Tidore
Festival Tidore, digelar pada 29 Maret 2018 hingga 12 April 2018. Festival ini akan menyuguhkan beberapa event seru, seperti Prosesi Tagi Kei. Dalam acara ini pemuka adat dan masyarakat Tomayou Soa Romtoha akan melakukan perjalanan ke puncak gunung Mari Jang untuk mendoakan sumber-sumber air yang ada, dan kembali mengambilnya untuk keperluan ritual doa.Â
2. Ritual adat Lufu Kie dan Parade Juanga Sultana Tidore
Lufu Kie adalah sebuah ritual upacara ziarah yang dilakukan oleh Hongi Taumoy se Malofo dan Kagunga Sultan Tidore.Â
3. Paji Nyili-Nyili
Paji Nyili-Nyili merupakan prosesi napak tilas untuk mengenang 229 tahun perjuangan Sultan Syaidul Djihad Muhammad Al Mab fus Amiruddin Syah, Kaicil Paparangan, Jou Barakati Sultan Nuku, yang dikenal dengan Revolusi Tidore pada tanggal 12 April 1789, dan masih banyak acara seru lainnya.
4. Festival Teluk Jailolo
Festival Teluk Jailolo digelar pada 3-5 Mei 2018 mendatang. Festival ini menjadi salah satu agenda yang cukup menarik perhatian bukan hanya wisatawan domestik tapi juga wisatawan asing.Â
Telah digelar selama satu dekade, untuk tahun ini festival Teluk Jailolo juga tidak kalah menarik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Beberapa acara yang akan disajikan antara lain pertunjukan seni kontemporer yang memadukan unsur tarian dan musik tradisonal khas masyarakat Teluk Jailolo.Â
5. Orom Sasadu
Orom Sasadu merupakan ritual ucapan syukur Suku Saha atas berkat dari sang pencipta saat panen. Selain itu ada ritual sogofi ngolo yang merupakan upacara bersih-bersih laut, dengan masyarakat setempat memberikan persembahan untuk alam.Â
Kemudian ada pagelaran seni budaya tujuh suku asli Halmahera Barat, Sasadu on the Sea, ada pula Spice trip dimana wisatawan akan diajak wisata petualang dengan menjelajahi desa-desa di Halmahera Barat untuk belajar lebih banyak tentang rempah-rempah, bumbu tradisional. (mus)
Â