Pamer dengan Kapal Pesiar, Siap-siap Rogoh Rp160 Miliar
- VIVA / Renne
VIVA – Suatu siang di dermaga Kota Queenscliff, Australia, berjejer kapal pesiar pribadi, yang berwarna serba putih. Terlihat seorang perempuan bule tengah giat membersihkan geladak belakang kapal pesiar skala ringan yang populer disebut yacht tersebut.
Bagi David Smith Frawd, keberadaan kapal-kapal pribadi itu tidak mengherankan. Ada yang milik warga setempat, namun juga banyak yang berasal dari warga Kota Melbourne dan sekitarnya.
“Apalagi di akhir pekan atau saat hari libur. Dermaga di sini bisa penuh sesak dengan yacht, karena Queenscliff merupakan tempat favorit untuk bersantai bagi para warga, sehingga mereka datang jauh-jauh untuk singgah dan bersantai,” kata David saat mendampingi VIVA dan rombongan dari Indonesia saat mengunjungi Queenscliff bersama Tourism Australia dan Garuda Indonesia, Selasa 13 Maret 2018.
David, yang merupakan warga Kota Melbourne, mengungkapkan bahwa memiliki yacht tidaklah murah. Dia pun mengungkapkan kisaran harga yacht yang bisa membuat kita mengernyitkan dahi.
“Satu juta dolar? Dua juta dolar? Tidak. Rata-rata sebesar 15 juta dolar Australia. Pastikan juga Anda tidak saja sanggup membeli, namun juga harus siap keluar kocek untuk pemeliharaan rutin,” ungkap David soal harga kapal pesiar pribadi itu, yang bila dikurskan ke rupiah bisa senilai Rp160 miliar itu.
Itu sebabnya, yacht di Australia, rata-rata hanya bisa dibeli oleh orang-orang golongan menengah ke atas, hingga super kaya. Namun, bila mau irit dengan biaya terjangkau, bisa juga menyewa yacht dengan sistem pemesanan per jam atau harian.
Namun, kehadiran yacht-yacht yang parkir di dermaga Kota Queenscliff itu pun sudah menjadi salah satu daya tarik wisata bagi wilayah yang jumlah penduduknya tidak sampai 1.400 jiwa itu - berdasarkan hasil sensus pemerintah Australia tahun 2016. Keberadaan banyak juga bukan sekadar ajang pamer. “Yacht ini menunjukkan karakter orang Australia yang gemar bertualang, termasuk lewat jalur laut,” kata David.
Itu sebabnya di Australia pun rutin diselenggarakan lomba balap yacht tahunan. Biasanya setiap tanggal 26 Desember hingga 31 Desember, dengan rute dary Sydney ke Hobart. Menurut laman pariwisata Australia, balap yacht samudra tahunan yang dinilai sebagai salah satu yang tersulit di dunia. “Balap ini dimulai di Sydney Harbour pada Boxing Day dan berakhir beberapa hari kemudian di Hobart, sekitar 1.170 km (630 mil laut) jauhnya.”
Bagi turis asal Indonesia, kota terdekat menuju Queenscliff adalah Melbourne. Ada sejumlah penerbangan dari Indonesia ke Melbourne, salah satunya adalah Garuda Indonesia. Maskapai kebanggaan Indonesia ini menawarkan penerbangan langsung tanpa transit dari Jakarta ke Melbourne dengan waktu tempuh sekitar 6,5 jam. (ase)