Nikmati Makanan Langka Betawi dan Gambang Kromong, Yuk!

Ondel-ondel Betawi.
Sumber :
  • http://www.onvsoff.com/

VIVA – Bagi Anda yang bingung untuk mengisi akhir pekan, Festival Internasional Kuliner dan Budaya Betawi di Taman Ismail Marzuki dapat menjadi salah satu tujuan.

Rano Karno Ungkap Strategi Pelestarian Budaya Betawi, Singgung Film Si Doel Anak Sekolahan

Festival itu diadakan oleh Asosiasi Boga Jasa Indonesia (ABJI) yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI  Siti Djumiadini, Ketua DPD ABJI DKI Jakarta mengatakan acara tersebut akan digelar selama tiga hari dan dimulai dari hari Jumat, 9 Maret 2018.

Menurut wanita yang akrab disapa Dini ini, acara itu merupakan bagian dari pelestarian budaya Betawi serta memperkenalkan Betawi ke kancah internasional.

Karya Indah Wignyo Hingga Poppy Dharsono Menutup Manis IFW 2024

"Acara ini juga dibuat untuk menyambut Asian Games 2018. Mulai dari hari ini, dan Sabtu (10 Maret 2018) besok kita akan mengundang beberapa duta besar dan diplomat yang akan hadir. Kami namakan Festival Budaya Betawi agar masyarakat menyadari pentingnya budaya betawi," kata Siti di Taman Ismail Marzuki, Jumat 9 Maret 2018.

Dalam festival tersebut, berisi aneka makanan langka khas Betawi yang sudah lama tenggelam dan bahkan tak dikenal masyarakat, seperti salah satunya Bubur Ayam Ase yang merupakan perpaduan antara bubur dan asinan beserta semur daging.

Indonesia Fashion Week (IFW) 2024 Resmi Digelar, 300 Desainer Bakal Angkat Budaya Betawi

"Masakan-masakan yang sudah lama tenggelam dan tidak diketahui, kami angkat kembali. Ada juga tarian Betawi, gambang kromong dan lainnya," ujarnya.

Kesenian Gambang Kromong.

Sementara itu, Tokoh Pemerhati Kebudayaan Betawi, Sylviana Murni menyatakan festival tersebut bisa mengangkat perekonomian masyarakat Jakarta yang bergerak di bidang usaha mikro dan menengah.

"Ini sangat sejalan dengan yang dilakukan Bang Anies dan Sandi yaitu bagaimana masyarakat di tingkat RT, RW, kelurahan dan kecamatan bisa hidup. Semua ada di sini, mulai dari pagelaran budaya dan kulinernya sudah ada. Bayangkan kalau sebanyak 267 kelurahan kalau semua kearifan lokalnya terangkat, masyarakat bisa hidup sejahtera," tuturnya.

Untuk memasuki Festival ini, silakan datang ke area pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Pusat. Untuk masuk ke Festival ini tidak dipungut biaya sepeserpun, alias gratis.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya