Menjajal Mewahnya Helikopter Kaum Elit Jakarta
- VIVA/ Rintan Puspitasari
VIVA – Kemacetan di kota-kota besar seperti Jakarta, seakan menjadi rutinitas harian semua warganya. Suka tak suka, mau tak mau mereka harus menempuh kemacetan tersebut. Mungkin nanti ketika transportasi umum yang digadang-gadang pemerintah akan membantu mengurangi kemacetan telah rampung dibangun, warga masyarakat bisa sedikit bernapas lega. Tapi untuk kaum berduit, tentu saja helikopter menjadi jawabannya saat ini, tak perlu menunggu nanti.
Penggunaan helikopter untuk kepentingan komersil, menembus kemacetan demi kepentingan bisnis atau urusan mendesak lainnya, seakan menjadi jawaban atas keruwetan jalan di kota besar. Selain lebih hemat waktu, transportasi udara yang satu ini tentu saja memberi nilai prestise tersendiri bagi penggunanya.
Dan sebagai salah satu perusahaan yang telah cukup lama menyediakan alat transportasi ini di Indonesia, Bell Helicopter Asia (Pte) Ltd kini mengenalkan helikopter Bell 429 yang dirancang dengan tak hanya mengutamakan kenyamanan tapi juga keamanan. VIVA, berkesempatan untuk menjajal, menikmati kenyamanan berada di dalam helikopter yang dirancang dengan interior VIP yang biasanya dinikmati para kalangan kelas atas.
Interior kabin yang luas, membuat penumpang merasa lebih nyaman dan lega. Kursi yang dibuat sedemikian rupa memberi kenyamanan maksimal untuk menopang tubuh. helikopter ini juga dilengkapi penyejuk udara dan di bagian tengah antara tempat duduk penumpang satu dan lainnya, terdapat kotak penyimpanan yang bisa dimanfaatkan untuk meletakkan air minum atau kebutuhan lain.
Terbang di ketinggian sekitar 1000 kaki di atas permukaan tanah bersama Flight Test Pilot, Brent Berwick, dan berputar di atas kota Sentul, Bogor selama kurang lebih 20 menit, tak ada kesan menakutkan sama sekali meski bagi seorang penumpang pemula, semua terasa tenang dan halus. Pantas jika helikopter ini menjadi idola kalangan berduit.
Helikopter yang dibuat di Mirabel, Kanada ini di datangkan ke Indonesia dan sempat terbang dari Surabaya menuju Jakarta, dengan tujuan untuk memperkuat hubungan dengan Indonesia, yang mereka anggap sebagai pasar potensial. Terlebih produk mereka ini cukup laris, dengan sekitar 12 heli mulai dipesan hanya dalam waktu sekitar enam atau tujuh tahun sejak heli jenis ini dikenalkan untuk pertama kali tahun 2011.
"Kami sangat tertarik dengan pertumbuhan di Indonesia. Bell sudah ada di Indonesia untuk waktu yang cukup lama, dan kami punya lebih dari 100 helikopter di negara ini. Jadi ini pasar yang sangat kuat bagi kami. Saya rasa Indonesia yang paling banyak (memiliki) helikopter 429 di Asia Pasifik," kata Leigh-Ann Subuh, Business Development Manager Bell Helicopter Asia (Pte) Ltd, di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Rabu, 7 Maret 2018.
Leigh juga mengatakan bahwa meski helikopter ini biasanya dibeli secara komersil oleh pemerintah ataupun individu, masyarakat awam juga bisa menikmati kemewahan ini dengan mencharter helikopter mereka ini salah satunya melalui Whitesky Aviation.
"Kadang perusahaan akan membeli untuk digunakan sendiri, untuk tujuan bisnis, sehingga lebih efisien untuk melakukan rapat dari satu tempat ke tempat lainnya. Dan pada dasarnya, jika tidak memiliki mereka bisa menyarter," kata Leigh.
Lebih lanjut mengatakan,"Saya tidak tahu secara khusus (siapa), tapi beberapa operator yang menggunakan 429, mereka adalah pesawat charter. Jadi mungkin ada selebriti, individu kalangan atas menyewa pesawat untuk bisa mencapai satu tempat ke tempat lain. Jadi mereka mungkin tidak memiliki sendiri, tapi menggunakan dengan model charter ini, karena ini cukup populer di Indonesia."
Sebagai informasi, helikopter seperti ini tak hanya digunakan untuk penerbangan individu, tapi juga digunakan para polisi untuk berpatroli udara. Leigh menyebutkan ada sekitar 100 helikopter dengan berbagai jenis dari Bell yang ada di Indonesia.
Helikopter ini bisa terbang hingga 3,5 jam dengan beberapa catatan. Mulai dari jumlah penumpang yang dibawa, hingga jumlah bahan bakar yang diisikan. Sebagai gambaran, helikopter ini bisa menempuh jarak hingga Surabaya dalam waktu tiga jam, sementara untuk Jakarta ke Bandung, bisa ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit.