Ini Restoran Halal di Taiwan, Wajib Coba
- VIVA.co.id/ Lis Yuliawati
VIVA – Papan nama bertuliskan "Yunus Halal Restaurant" terpampang di bagian atas sebuah bangunan, di Pei Ning RD Nomor 36, Taipei, Taiwan. Memasuki restoran, tampak beberapa tulisan kaligrafi Alquran terpajang di dinding.
Miniatur bendera dari berbagai negara, termasuk Indonesia, turut menghiasi restoran. Tak hanya itu. Di sudut lainnya, terlihat foto-foto pemilik restoran dengan sejumlah tokoh dan selebriti dari Indonesia. Di antaranya, ada mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Machfud MD, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia KH Ma'ruf Amin, tokoh Nahdlatul Ulama Hasyim Muzadi, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, artis Zaskia Sungkar dan Irwansyah.
Pemilik restoran itu, Yunus membenarkan sejumlah tokoh dari Indonesia dan Malaysia pernah berkunjung ke restorannya. Menurut dia, restorannya menjadi restoran halal yang utama dan sangat terpercaya. "Semua makanan dimasak dengan membaca bismillah," ujarnya saat ditemui VIVA dan sejumlah media lainnya, di lokasi, Senin, 5 Maret 2018. Â
Yunus yang merupakan seorang muslim keturunan Tionghoa ini mendirikan restoran tersebut sejak 18 tahun lalu. Berawal ketika  teman-temannya dari Jepang berkunjung ke Taiwan. Namun, mereka tak menemukan restoran halal. Sejak itu, mantan supervisor  sebuah hotel di Tokyo, Jepang ini tergerak untuk membuat restoran  halal di Taipei, Taiwan.
Dalam menjalankan bisnisnya, Yunus dibantu sang istri yang sekaligus sebagai juru masak restoran. Masakan yang disajikan di restoran ini merupakan perpaduan masakan Thailand dengan China.Â
Berbagai menu tersedia di restoran ini, di antaranya tom yum, plecing kangkung, ayam goreng. Saat VIVA mencoba masakan di restoran itu, terasa masakan tersebut sesuai dengan lidah orang
Indonesia. Masakan plecing kangkung misalnya, mirip dengan rasa cah kangkung terasi di Indonesia. Bumbu terasi juga terasa dalam masakan itu.
Bahan-bahan makanan untuk beragam makanan itu dibeli dari Masjid Longgang, Distrik Zhongli, Kota Taoyuan. Untuk mendapatkan bahan makanan, Yunus mesti memesan sehari sebelumnya. Lantaran itu, jika ada konsumen yang ingin dibuatkan menu tertentu tidak bisa mendadak, melainkan harus memesan lebih dulu.
Yunus mengemukakan, rata-rata satu orang yang makan di restorannya bisa menghabiskan uang sekitar  NT$400 atau sekitar Rp188 ribu. Dia mengakui, harga tersebut lebih mahal dibandingkan restoran lainnya tapi dia menjamin kehalalan masakan yang disantap. (mus)