Pecinan Kota Padang, Objek Wisata Lintas Etnik yang Menawan
- VIVA.co.id/Andri Mardiansyah
VIVA – Masyarakat Sumatra Barat atau Minangkabau sudah lama membuktikan sikap toleransi sangat tinggi, yang hingga hari ini pun masih kukuh. Buktinya di sini ada kampung Pecinan, dan mereka merasa aman dan nyaman.
Kawasan Pecinan yang terletak di Kelurahan Kampung Pondok, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatra Barat ini merupakan satu di antara sekian banyak kawasan objek wisata yang selalu ramai dikunjungi oleh para pelancong, baik lokal maupun mancanegara.
Banyaknya bangunan tua peninggalan pemerintah Kolonial Belanda dan keberadaan Kelenteng See Hien Kiong yang merupakan bangunan kelenteng tertua di Ranah Minang dengan nilai sejarah bagi warga keturunan Tionghoa di Kota Padang. Selain itu, ada juga kaum minoritas keturunan India dan bangunan Masjid Muhammadan, yang menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.
Tak hanya di hari libur, pada hari biasa terutama pada sore hari, kawasan ini selalu ramai dengan pengunjung. Bahkan beberapa warga kota dan luar Padang, kerap menjadikan lokasi Pecinan Padang ini sebagai lokasi favorit untuk pengambilan foto prewedding.
Dan setiap perayaan Tahun Baru China atau Imlek dan perayaan Cap Go Meh, warga, pelancong hingga fotografer memenuhi kawasan ini untuk melihat langsung dan mengabadikan momen budaya Tiongkok yang sudah turun temurun. Arak kio, barongsai, pawai sipasan dan sejumlah atraksi budaya Tiongkok lain yang dihadirkan menjadi tontonan menarik.
Kawasan Pecinan di kota ini tak cuma sebagai kawasan objek wisata yang berlatar bangunan tua dan memiliki suasana ala Negeri Tirai Bambu, tapi juga merupakan kawasan yang mampu mempersatukan semua etnik di sana. Jika sudah berada di lokasi ini, seolah-olah semua bersaudara, saling menghargai dan saling menghormati satu sama lain.
Umat beragama Islam, Kristen, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Cu di kawasan ini melebur menjadi satu. Mereka sama-sama menghabiskan dan menikmati hari libur. Warga keturunan Tionghoa di kawasan ini pun membuka ruang lebar bagi para pengunjung, dengan tetap menjaga tata krama dan aturan yang ada, terutama di kelenteng atau tempat lain.
Dari sekian banyak objek di kawasan Pecinan, Kelenteng See Hien Kiong merupakan objek yang paling banyak dikunjungi. Arsitektur bangunan, patung dan aksara Tiongkok yang unik menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Seluruh pengunjung banyak selfie di lokasi ini.
Kelenteng See Hien Kiong sendiri merupakan kelenteng pertama dan tertua di Sumatra Barat. Bangunan ini digunakan sebagai tempat beribadah warga keturunan Tionghoa.
Pada mulanya, Kelenteng See Hin Kiong bernama Kelenteng Kwan Im Teng yang dibangun sekitar tahun 1861 silam. Pada masa itu, para pedagang dari marga Tjiang dan Tjoan Tjioe menginjakkan kakinya pertama kali di Kota Padang.
Setelah mengalami renovasi akibat terbakar, pada tahun 1905, Kelenteng Kwan Im Teng berganti nama menjadi Kelenteng See Hin Kiong. Namun, saat gempa 30 September 2009, bangunan rusak hingga akhirnya diputuskan dibangun kembali di lokasi baru yang tak jauh dari lokasi semula.
Semenjak diresmikan pada Maret 2013 lalu, Kelenteng See Hien Kiong yang terbuka untuk umum selalu ramai dikunjungi. Walau demikian, para pengunjung hanya boleh sampai di halaman dan teras. (ase)