Asyiknya Menjajal Kereta Cepat Taiwan
- VIVA.co.id/ Lis Yuliawati
VIVA – Sejumlah orang berdiri di peron Stasiun Taoyuan, Taiwan. Mereka lantas membentuk barisan ketika petugas stasiun mengumumkan kereta akan datang. Sesaat kemudian, kereta berkelir putih dipadu oranye dan hitam itu pun tiba.
Satu per satu calon penumpang masuk ke dalam kereta. VIVA bersama sejumlah jurnalis dari Indonesia ada di antara para penumpang. Kami berkesempatan menjajal kereta cepat itu untuk menuju Chiayi, tempat berlangsungnya Festival Lampion Taiwan 2018, pada Jumat, 2 Maret 2018.
Suasana di Stasiun Taoyuan, Taiwan.
Dalam kereta tampak sudah banyak penumpang dari stasiun sebelumnya. Namun masih ada beberapa kursi yang kosong. Dengan tertib, penumpang yang baru naik langsung mengisi bangku-bangku itu.
Ada dua jenis tempat duduk, yaitu tempat duduk bereservasi dan tidak bereservasi. Bagi yang tidak reservasi bisa menempati gerbong-gerbong yang telah ditentukan. Pada kereta yang kami naik, gerbong tanpa reservasi tersedia di gerbong 9 hingga 12. Dalam satu rangkaian kereta terdapat 12 gerbong. "Kalau hari libur ditambah jadi 14 (gerbong)," ujar Lu Shiang Pao, pemandu wisata.
Kereta memiliki bangku berjajar dua dan tiga di setiap barisnya. Kursi-kursi berwarna hijau itu dilengkapi dengan meja makan pada bagian belakangnya. Di balik meja makan itu terdapat sejumlah informasi mengenai kereta. Di antaranya gerbong lokasi toilet, tempat menyusui, vending machine, power socket atau colokan listrik.
Suasana dalam kereta cepat Taiwan.
Informasi lainnya juga tertera di sana. Seperti ketentuan untuk handphone penumpang dipasang dalam kondisi silent, berbicara dengan suara pelan ketika menelepon.
Pada pojok ujung setiap gerbong terdapat lokasi untuk menaruh koper atau pun tas besar lainnya. Untuk menaruh barang, juga disediakan tempat di bagian atas tempat duduk.
Dalam perjalanan, para penumpang dibolehkan makan. Bahkan, ada penjual makanan dan minuman. Dengan menggunakan kereta dorong kecil, pedagang itu menyusuri setiap gerbong. Namun, hanya ada satu penjual saja. Jika gerbong Anda penuh dengan penumpang berdiri, penjual tak akan masuk ke gerbong Anda.
Suasana dalam kereta cepat.
Tak hanya itu. Penumpang pun dibolehkan membawa hewan peliharaan, seperti anjing. Tetapi, hewan itu dibawa dengan menggunakan tas keranjangnya agar tidak mengganggu penumpang lain.
Meski boleh makan hingga membawa hewan peliharaan, kondisi di dalam kereta tetap bersih. Penumpang yang selesai makan, membawa sampah mereka turun atau meletakkannya di keranjang yang ada di bawah meja makan.
Sepanjang perjalanan tampak suasana daerah-daerah di Taiwan. Di antaranya lahan pertanian, infrastruktur jalan, bangunan-bangunan. Kereta cepat atau yang biasa disebut Gao Tie oleh masyarakat Taiwan itu melaju dengan kecepatan sekitar 200 km per jam. Meski kereta melaju dengan kecepatan tinggi, tapi di dalam kereta penumpang tak mengalami guncangan.
Perjalanan kami dari Taoyuan ke Chiayi yang berjarak sekitar 200 km ditempuh dalam waktu satu jam. Sebelum sampai Chiayi, kereta berhenti di lima stasiun. Di antaranya Stasiun Taichung,
Hsinchu.
Suasana Stasiun Chiayi, Taiwan.
Lu mengemukakan, ada dua jenis kereta cepat. Satu kereta hanya tujuan Taipei-Kaohsiung hanya berhenti di stasiun Taichung. Kedua yaitu kereta yang juga dari Taipei-Kaohsiung tapi berhenti di setiap stasiun. "Ada sekitar 8 stasiun dari Taipei ke Kaohsiung," ujarnya.
Untuk kereta yang kami naiki termasuk kereta jenis kedua. Kereta berhenti di setiap stasiun. Harga tiket kereta itu dari Taoyuan-Chiayi dikenakan tarif NT$920 atau sekitar Rp460 ribu. Sedangkan untuk kereta cepat yang hanya berhenti di satu stasiun dibanderol tarif NT$1.500 atau sekitar Rp750 ribu.
(ase)