Kota Lama Semarang Diharapkan Jadi Warisan Budaya Dunia
- VIVA/Dwi Royanto
VIVA – Peluang kawasan Kota Lama Semarang ditetapkan sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO pada tahun 2020 makin besar. Hal itu didasarkan atas pengembangan serius kawasan peninggalan Belanda itu oleh Pemerintah Kota Semarang.
Menurut Kepala Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, Arif Rahman, peluang Kota Lama jadi warisan budaya dunia makin dekat, setelah dua kawasan bersejarah lain di Indonesia kini dipastikan dicoret dari daftar sementara warisan dunia oleh lembaga tersebut. Keduanya adalah Kota Tua Jakarta dan Sawahlunto.Â
"Kalau melihat peluang Kota Lama Semarang jadi world heritage itu besar, apalagi kalau di tahun 2020," kata Arif di sela-sela Workshop Strategi Pengurangan Resiko Bencana Kota Lama Semarang, Senin, 26 Februari 2018.
Dalam workshop itu, sejumlah peneliti hadir untuk membahas keberlangsungan kawasan Kota Lama, serta pembangunan ke depan. Termasuk memaparkan hasil penelitian apa yang mau dibangun, data-data, serta strategi pembangunan dan sumber daya manusianya.
Menurut Arif, peluang Kota Lama jadi warisan dunia juga melihat kentalnya dokumentasi sejarahnya. Termasuk perkembangannya ke arah ekonomi dan kebudayaan.
"Semarang saya lihat terus berkembang. Sudah benar ini strateginya, jadi kebudayaan dan ekonomi itu disandingkan," katanya.
Meski begitu, ia menyarankan agar pembangunan Kota Lama harus didasarkan pada kajian penelitian dan pengembangan sumber daya manusia yang valid. Maka penting untuk melibatkan semua elemen, seperti para peneliti, akademisi, pemerintah, bahkan ilmuwan sejarah.
"Saya ambil contoh, ada satu kota di dunia ini yang karena dibangun tanpa penelitian akhirnya keliru, kemacetan terjadi, lalu peledakan jumlah manusia tak bisa dikendalikan. Kalau Semarang sudah benar mulainya," ujarnya.
Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menyatakan, pihaknya saat ini masih menyusun dosier kawasan kota lama, termasuk lembaran dokumen dosier yang didapat dari Museum Arsip Nasional Belanda dan Prancis.
"September 2018 draft dosier selesai, November final. Sehingga diupayakan 2019 bisa masuk dalam tentative list UNESCO. Pengumumannya pada 2020," katanya.
Ia menyebutkan, total ada sekitar 116 bangunan bersejarah di Kota Lama. Beberapa kini sudah direvitalisasi, seperti Gedung Telkom dimanfaatkan sebagai UMKM Centre, Gedung Oudetrap, Moonod Huis serta bangunan lain.Â
Untuk keberlangsungan kawasan agar terus terjaga, Pemkot dibantu Kementerian PUPR telah melakukan penataan untuk antisipasi kebencanaan, seperti banjir rob. Total Rp156 miliar digelontorkan untuk menata sistem drainase dan penataan kabel bawah tanah, interior jalan dan pedestrian. (one)