Empat Museum di Jakarta yang Dipercaya Angker

Museum Bahari di Jakarta Utara.
Sumber :
  • Instragram @noerdhani

VIVA – Museum menjadi salah satu lokasi wisata pilihan  keluarga. Selain bisa berlibur, anak-anak juga bisa mendapatkan pengetahuan tentang sejarah beserta benda peninggalannya.

Museum Modern Pertama di Indonesia Diresmikan Mendikbud

Namun, tahukah Anda bahwa museum yang kebanyakan berdiri di atas gedung tua, tidak hanya menyimpan sejarah. Tapi juga berbagai cerita mistis, fenomena itu tentu saja membawa daya tarik tersendiri.

Berikut ini beberapa museum di kawasan Jakarta yang menyimpan kisah mistis yang dilansir dari berbagai sumber.

10 Museum Terbaik Dunia, Louvre Tetap Nomor 1

1. Museum Fatahilah

Lima Museum Unik yang Tengah Populer di Kalangan Millennial

Cerita mistis yang berkaitan dengan museum ini cukup santer. Dulunya, selain sebagai kantor pusat pemerintahan zaman Belanda, tempat ini juga memiliki ruang tahanan bawah tanah serta ruang eksekusi yang terletak di bagian depan selasar gedung.

Untuk area penjara dikabarkan sering terdengar suara-suara aneh, bau anyir dan amis darah, hingga penampakan sosok bayangan hitam. Konon, katanya, aura mistis itu hadir akibat ruang penjara ini sempat disesaki oleh 500 tahanan yang sering disiksa hingga tidak diberi makan yang akhirnya meninggal.

Selain itu,di selasar depan area museum juga sering terdengar suara-suara teriakan histeris hingga tangisan yang terdengar sangat ramai.

2. Museum Wayang

Museum Wayang Jakarta

Berada pada satu kompleks kawasan wisata kota tua, Museum Wayang juga menjadi salah satu lokasi favorit untuk berlibur. Namun, siapa sangka bangunan yang dibuat pada tahun 1640 ini memiliki banyak cerita misteri. 

Salah satu sosok hantu terkenal yang banyak diceritakan menghuni tempat ini adalah, hantu tanpa kepala Jan Pieterszoon Coen. Konon katanya J.P.Coen atau biasa disebut dengan nama Murjangkung lehernya dipancung. Tapi cerita dari mulut ke mulut itu masih menjadi perdebatan.

Menurut Adolf Heuken SJ, dalam bukunya, Sumber-sumber Asli Sejarah Jakarta, J.P. Coen meninggal karena sakit. Dia menuliskan, pada malam antara tanggal 21 dan 22 september 1629 sekitar pukul satu, gubernur jenderal Jan Pieterszoon Coen meninggal tanpa disangka.

Tidak hanya itu, di sini sering terdengar pula suara serdadu Belanda berbaris lengkap dengan aba-aba komando berbahasa Belanda, aneka teriakan tidak jelas, ringkikan suara kuda, dan masih banyak lainnya.

3. Museum Bahari

Museum Bahari di Jakarta Utara.

Museum ini terletak di area Pasar Ikan. Di sekitar museum ini juga ada objek wisata lain seperti menara Syahbandar dan galangan kapal VOC. Sebenarnya museum ini menceritakan kisah perjalanan kehidupan maritim di nusantara dengan koleksi perahu-perahu dan gudang-gudang yang dulunya menjadi tempat penyimpanan rempah-rempah VOC.

Namun ternyata museum ini juga menyimpan berbagai misteri. Mulai dari penampakan seorang gadis Belanda, hingga suara tangisan perempuan. Kemudian ada rumor menyebutkan adanya penampakan anak kecil yang tengah bermain-main di atas meriam, di bagian depan museum.

Tidak hanya itu, dikabarkan lukisan Laksamana Malahayati, yang berada di lantai dua, pada bagian matanya bisa bergerak sendiri. Laksamana Malahayati adalah salah satu panglima angkatan perang kerajaan Aceh pada masa pemerintahan Sultan Al Mukammil pada tahun 1589 – 1604.

4. Museum Taman Prasasti

Perbaikan Museum Taman Prasasti

Terletak di kawasan Tanah Abang Jakarta Pusat, museum ini awalnya merupakan pemakaman umum bernama Kebon Jahe Kober yang dibangun pada akhir abad 18 tepatnya pada 1795. Pada 1977, Pemakaman Kebon Jahe Kober resmi dijadikan museum oleh Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Di sini berdiri prasasti yang dihiasi tengkorak Pieter Erbelrveld tertancap pada pedang. Tengkorak tersebut awalnya asli, tapi kemudian diganti dengan tiruan. Ia adalah seorang campuran Jerman dan Thailand yang membenci orang-orang Belanda. Dia kemudian tewas dihukum gantung oleh pemerintah Belanda. 

Para pengunjung yang datang ke museum diketahui ada yang pernah menyaksikan tengkorak itu mengeluarkan air mata. Pengunjung juga dikabarkan mendengar suara tangisan yang diketahui berasal dari prasasti Pieter Erbelrveld. 
 

Pentas dongeng anak dari Teater Koma berjudul 'Sambang Jiwa Samber Nyawa' di Museum Nasional.

Mengenal Perjuangan Prajurit Estri di Museum Nasional

Program wisata meseum dengan program dongeng untuk anak-anak.

img_title
VIVA.co.id
1 Juli 2019