St. Maria de Fatima, Gereja yang Kental Budaya China
- VIVA/Isra Berlian
VIVA – Jalan Kemenangan di Glodok menjadi salah satu kawasan pecinan yang populer di kalangan masyarakat Jakarta. Anda bisa menemukan beberapa bangunan yang masih mempertahankan gaya khas China.
Yang cukup unik di daerah ini adalah sebuah tempat ibadah umat Katolik bernama Gereja St. Maria de Fatima yang masih mempertahankan bangunan tradisional China. Hal ini bisa terlihat dari adanya dua buah patung singa yang berada di sisi kanan dan kiri bangunan.
Selain itu, warna merah, kuning emas dan hijau daun yang mendominasi bangunan tersebut menggambarkan kekhasan bangunan China.
Ornamen China pun bisa ditemukan di bagian atap, yang terdapat hiasan bunga dan buah-buahan yang bermakna kedamaian dan kesejahteraan. Atap juga didominasi oleh warna merah yang berarti kegembiraan.
Salah satu pihak gereja, yang enggan disebutkan namanya, menerangkan bahwa gereja ini dibangun pada awal abad ke-19. Bangunan ini dulunya merupakan bangunan tempat tinggal keluarga bangsawan China bernama Chuan Chau Fu.
Seperti kebanyakan rumah tradisional China, rumah ini terdiri dari tiga bangunan berderet ke belakang. Antara bangunan pertama (utama) dengan bangunan kedua terdapat ruang terbuka untuk tempat berkumpul keluarga atau tempat sembahyang.
Setelah dibeli oleh pihak gereja, ruang itu ditutup dan dijadikan ruang gereja. Sementara tempat sembahyang keluarga dijadikan altar gereja.
Meski terlihat seperti rumah China, masyarakat langsung bisa mengenali bangunan ini sebagai gereja karena tiang salib besar di atap bangunan utama. Gereja ini juga memiliki menara lonceng yang berada di sisi kanan depan gereja, dan bukit Maria de Fatima yang berada di sisi kanan pintu masuk.