4 Perubahan Kota Surabaya yang Mendukung Bisnis dan Ekonomi

Ilustrasi image: Unsplash / Niko Lienata
Sumber :

VIVA – Ibu kota provinsi Jawa Timur, Surabaya, mengalami kemajuan pesat sejak dipimpin oleh Wali Kota Tri Rismaharini pada 2010. Menurut Panduan SDGs untuk Pemerintah Daerah dan Pemangku Kepentingan Daerah, Surabaya dibangun dengan konsep kota berkelanjutan (sustainable development).

Hasan Nasbi: Program ‘Lapor Mas Wapres’ Banyak yang Iseng

Misalnya, masyarakat kota ini diajarkan untuk mengelola sampah rumah tangga secara mandiri agar tidak membanjiri Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Atas hasil kerja keras itu, Tri Rismaharini alias Ibu Risma pernah dinobatkan sebagai Wali Kota Terbaik Dunia pada 2014 oleh situs City Mayors. 

Bukan hanya soal pengelolaan sampah, lho. Masih banyak pembangunan lain yang telah dilakukan Ibu Risma untuk Surabaya, termasuk di bidang ekonomi. Kegiatan ekonomi dan bisnis pun bisa berjalan dengan baik sehingga berbagai kesempatan dan lowongan kerja atau loker Surabaya makin terbuka lebar untuk kamu.

Wamendag Ajak Pemda Pasang Mata Awasi SNI dan Barang Impor Ilegal di Pasar Rakyat

Apa saja, ya, perubahan yang dilakukan Ibu Risma untuk Surabaya? Glints telah menyiapkan empat program atau kebijakan pemerintah setempat yang mengubah kota ini. Yuk, simak!

Penambahan ruang terbuka hijau di dalam kota

Ekonomi Sirkular melalui Bank Sampah Sebagai Solusi Mengurangi Limbah

Sejumlah lahan kosong di Surabaya dimanfaatkan untuk menambah ruang terbuka hijau—berupa taman—bukan membangun pusat perbelanjaan. Sekarang kota pimpinan Ibu Risma ini punya belasan taman di dalam kota. Setiap taman pun punya tema masing-masing, seperti Taman Ekspresi dan Taman Flora.

Banyak taman tersebut yang telah dilengkapi dengan koneksi internet, perpustakaan, dan fasilitas olahraga. Jadi, taman bisa jadi tempat alternatif bagi kamu yang suntuk mencari loker di Surabaya dari rumah atau kampus.

Dengan adanya ruang terbuka hijau, juga jalur hijau dan hutan kota, banjir besar belum pernah terjadi di Surabaya dalam beberapa tahun terakhir. Kegiatan pendidikan, kesehatan, dan ekonomi pun bisa berjalan normal setiap hari dan tidak merugi karena terhambat.

Penanaman dan pemanfaatan pohon mangrove di sepanjang pantai

Ibu Risma menjalankan kampanye untuk menanam kembali pohon mangrove di sepanjang pantai di Surabaya. Hasilnya, ada sekitar lima ribu pohon yang terkumpul dari masyarakat!

Agar kampanye ini tidak hanya sekali jalan, pemerintah mendukung usaha kecil dan menengah (UKM) untuk menghasilkan produk dari buah mangrove. Misalnya batik, sirup, dan makanan.

Dengan begitu, masyarakat akan tergerak untuk selalu menanam dan merawat mangrove yang jadi bahan utama produksinya. Jadi, selain memberikan pendapatan bagi masyarakat, program ini juga membantu merawat lingkungan hidup.

Pemberian layanan pendidikan gratis

Sekitar awal Juli 2019, pemerintah kota Surabaya membuka sekolah nonformal setara SMA dan SMK bernama Sanggar Kegiatan Belajar (SKB). Sekolah ini dikhususkan untuk para siswa yang putus sekolah dari keluarga kurang mampu.

SKB menawarkan pelajaran teori dan praktik yang seimbang bagi siswa-siswanya. Untuk pelajaran praktik, pemerintah telah menyiapkan kurikulum dan pengajar di bidang tata boga, otomotif, komputer, tata busana, dan musik.

Di akhir tahun ajaran pun siswa mendapatkan sertifikasi kompetensi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Jadi, setelah lulus, siswa memiliki kemampuan dan keterampilan yang memadai untuk mencari dan melamar loker di Surabaya.

Perbaikan kota menarik perhatian investor asing

Di bawah kepemimpinan Ibu Risma, pembangunan kota dan pelayanan publik dilaksanakan seoptimal mungkin. Sebab, Ibu Risma berpendapat, perannya sebagai wali kota berfungsi untuk menyejahterakan masyarakat, bukan memenuhi kepentingannya sendiri.

Kinerja tersebut terbukti dari Surabaya yang kini bersih dan maju, bahkan pernah menerima ASEAN Environmentally Sustainable City Award pada 2012. Oleh sebab itu, perusahaan asing pun mulai melirik Surabaya sebagai tujuan penanaman modalnya. Para investor itu antara lain Yakult dan Unicharm (Jepang), Swing (Korea Selatan), Cargill (Amerika Serikat), dan Unilever (Belanda/ Inggris).

Suntikan dana dari investor asing ini akan berdampak bagi baik perekonomian Surabaya. Selain itu, memberikan peluang bagi masyarakat untuk meniti karier cemerlang dari beragam loker Surabaya.

Program yang dirancang Ibu Risma untuk memperbaiki Surabaya banyak berdampak bagi kemajuan ekonomi masyarakat. Nah, dampak baik ini juga bisa kamu rasakan lho ketika mencari dan melamar loker di Surabaya. Untuk membantu kamu, ada Glints Indonesia yang menyediakan berbagai info loker Surabaya terbaru. Daftar sekarang dan jadikan Glints sebagai portal pencarian kerja kamu!

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya