7 Hari atau 40 Hari, Mana Waktu Terbaik Cukur Rambut Bayi?
- Pixabay
VIVA – Tradisi yang berkembang di Indonesia, menyebabkan sejumlah orangtua mencukur rambut bayi untuk pertama kali ketika berusia tujuh hari. Namun ada pula yang menganggap mencukur rambut pada hari keempat puluh adalah yang paling tepat.
Lantas, bagaimana menurut kajian medis?
Dr. Rosalina Dewi Roeslani, Sp.A(K), ahli perinatologi RS Cipto Mangunkusumo, di laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengatakan, sebenarnya tidak ada waktu khusus kapan rambut bayi harus dicukur pertama kalinya. "Boleh dicukur boleh tidak," kata Rosa.
Rambut bayi yang baru lahir disebut dengan velus. Pada bulan-bulan pertama, velus akan rontok dengan sendirinya tanpa dicukur.
Penjelasan Rosa juga membantah beredarnya mitos bahwa mencukur rambut bayi akan mempercepat pertumbuhan dan memperlebat rambut bayi. Alasannya, rambut manusia mengalami tiga fase pertumbuhan, yaitu fase tumbuh, fase istirahat, dan fase lepas.
Setiap helai rambut bisa mengalami fase pertumbuhan yang berbeda. Itulah sebabnya, ada rambut yang rontok, sedangkan yang lain masih tumbuh di kepala. Memotong atau tidak memotong rambut bayi, tidak akan memengaruhi kecepatan pertumbuhan rambutnya.
Tanpa menunggu hari tertentu, rambut bayi boleh dicukur sesuai kebutuhan. Misalnya, jika rambutnya sudah panjang hingga menutupi mata atau daun telinga yang dirasa mengganggu.
Yang lebih penting dari memotong rambut adalah memastikan kebersihan kulit kepala. Idealnya waktu keramas adalah setiap dua sampai tiga hari sekali menggunakan shampo yang ramah kulit bayi. Keramas setiap hari tidak disarankan karena dapat mengikis lapisan lemak kulit kepala sehingga mengakibatkan kulit kering. (mus)