Menguak Penyebab Stres Ibu Usai Melahirkan
- Pixabay/grisguerra
VIVA – Banyaknya perubahan yang terjadi dalam kehidupan ibu ketika melahirkan. Tidak jarang membuatnya rentan menjadi stres. Jika hal ini tidak ditangani dengan baik sejak awal kehamilan, maka dampaknya akan sangat buruk bukan pada bayinya tapi juga diri si ibu.
Karenanya, ketika memasuki masa hamil seorang ibu harus mempersiapkan dirinya secara matang. Tidak hanya mempersiapkan kehadiran si bayi, tapi juga kesiapannya menghadapi segala perubahan tersebut.
Psikolog Vera Itabiliani menyarankan, agar ibu yang baru saja melahirkan tidak terkena stres dan bahkan gangguan kejiwaan, sebaiknya ibu harus berpikir secara realistis. Karena, seringkali ibu memiliki harapan atau target yang sangat tinggi atau menginginkan kesempurnaan dalam kelahiran anaknya.
"Jangan paksakan menjadi sempurna, cukup terima apa adanya. Untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk, bekali diri dengan informasi dari sumber yang akurat," ujarnya kepada VIVA.
Sebaiknya pilihlah satu sumber informasi yang memang sangat terpercaya dan terbukti valid. Seringkali, stres justru dipicu dari banyaknya informasi yang datang pada ibu padahal belum tentu benar.
Selain itu, bersikaplah lebih fleksibel dan santai, misalnya ketika membuat target untuk diri sendiri agar segera turun berat badan. Karena ibu melahirkan mengalami perubahan fisik dan hormon yang sangat besar, maka ibu tidak perlu membebani diri dengan hal berat lainnya.
"Jangan paksakan diri untuk menyelesaikan semuanya sendiri, cari bantuan dari orang lain bisa orangtua, pengasuh, atau komunitas," lanjut Vera.
Yang tak kalah penting, siapkan supporting system bagi ibu. Siapa yang akan membantu ketika sudah melahirkan. Perbanyak komunikasi dengan pasangan dan berbagi peran dengan suami.
"Harus komunikasikan apa yang diinginkan pada suami, sebelum hamil, selama hamil, dan melahirkan, sehingga sudah siap untuk mendukung," kata Vera.