Orang Tua Perokok, Waspada Punya Anak Bertubuh Pendek

Ilustrasi lutut anak.
Sumber :
  • Pixabay/CarolinaP

VIVA – Stunting merupakan kondisi anak yang alami kekurangan gizi dan berdampak pada gangguan tumbuh kembangnya. Stunting tidak disebabkan hanya karena satu faktor, namun minimnya pengetahuan orang tua disinyalir memiliki peran yang cukup kuat jadi penyebab stunting pada anak.

Lobster Ternyata Sangat Disarankan Buat Ibu Hamil untuk Cegah Anemia dan Stunting, Tapi...

Anak dikatakan mengalami stunting jika mengalami gagal tumbuh, gagal berkembang, dan gangguan metabolisme. Dari indikator itu, data stunting di tahun 2016 mencakup 21 persen.

"Data 2016 yaitu 21 persen dan menurun di tahun 2017 sebesar 20 persen. Turunnya sedikit sekali. Dari penelitian yang ada, 20 persen anak stunting karena orang tuanya perokok," ujar Direktur Gizi Masyarakat dari Kementerian Kesehatan, Ir. Doddy Izwardy, MA, dalam Konferensi Indonesia Bergizi 2017 di Slipi Jakarta, Jumat 8 Desember 2017.

Bukan Cuma Lezat, Kandungan Gizi Makanan Khas Banyuwangi Ternyata Mampu Atasi Stunting

Dilanjutkan Doddy, orang tua yang merokok disinyalir membuat asupan gizi cenderung buruk sejak dalam kandungan. Dalam hal ini, kesiapan orangtua turut dikhawatirkan dalam membentuk gizi baik pada anak.

"Selain itu, setelah anak lahir, pola asuh ibu harus dipersiapkan dalam memberi makan anak yang baik dan benar. Orang tua harusnya mendukung dan membujuk anaknya saat mereka tidak mau makan, karena itu adalah keputusan dan tanggung jawab orang tua," ucap pakar gizi dari UI, Ir. Ahmad Syafiq, M.Sc., Ph.D di tempat yang sama.

Strategi Airin-Ade Cegah Stunting di Banten: Beri-Makanan Bergizi, Cegah Pernikahan di Bawah Umur

Pola makan yang baik, lanjut Syafiq, merupakan hal yang dibutuhkan oleh anak sejak usia dini. Untuk itu, ia menyarankan para orangtua untuk menyiapkan bekal pengetahuan terkait asupan yang dikonsumsi si kecil.

"Usahakan kenalkan anak pada ragam jenis makanan, rasa dan tekstur sejak dini agar mereka bisa mengembangkan preferensi terhadap makanan yang lebih luas. Hal ini untuk menghindari anak menjadi picky eaters, yang memicu kekurangan makanan sehingga anak jadi rentan infeksi, kemudian stunting mengintai." (ren)

Ilustrasi balita.

Stunting dan Anemia Masih Tinggi di Indonesia, Hasil Studi Temukan Solusi Mengatasinya

Isu stunting dan anemia hingga kini masih jadi perhatian pemerintah di Indonesia. Data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022 menunjukkan prevalensi stunting 21,6 persen

img_title
VIVA.co.id
9 November 2024