Ketika Peran Ibu Tak Hanya Sekadar Pekerjaan Rumah Tangga
- Pexels/Unsplash
VIVA – Peran ibu dalam keluarga seringkali dianggap mudah dan diremehkan. Seluruh pekerjaan rumah tangga yang dikerjakan oleh perempuan, sebagai ibu sering dianggap tidak menghasilkan.
Padahal, menurut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise peran perempuan, sebagai ibu menjadi pembawa pesan damai, dan bisa ditanamkan dalam diri anggota keluarga.
"Saya juga menyampaikan bahwa keluarga lingkungan pertama menanamkan nilai perdamaian, makanya saya mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk bangkit dan menjadi peacemaker dalam keluarga masing-masing," ungkap Yohana pada saat pembukaan Simposium Nasional di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Senin 4 Desember 2017.
Dalam simposium bertemakan Peran Ibu dan Ulama Perempuan sebagai Pencipta dan Penggerak Perdamaian dalam Keluarga dan Masyarakat, mengatakan bahwa tidak semua konflik bisa diselesaikan oleh laki-laki. Dan oleh karenanya peran perempuan juga sangat penting untuk membawa perdamaian.
"Ada juga perempuan yang besar peranannya sebagai pembawa perdamaian, salah satunya Ibu Menteri Luar Negeri ( Retno Marsudi) yang sudah pergi untuk membawa perdamaian di dua negara (Indonesia - Afghanistan) ini."
"Saya mengajak perempuan agar bisa menjadi agent of change, menjadi peacemaker ketika terjadi konflik di rumah tangga, kita ibu rumah tangga yang punya peran utama untuk menyelesaikan konflik yang ada di sini," lanjut dia.
Dalam simposium ini, Menteri Yohana juga mengundang Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani. Dalam pembukaannya Rula menekankan pentingnya perempuan sebagai juru damai.