Stop Bullying, Ubah Pola Asuh di Rumah
- Pixabay
VIVA – Bullying atau perundungan masih menjadi persoalan besar khususnya di kalangan remaja. Karena itu, dibutuhkan langkah khusus untuk bisa menghentikan kasus ini.
Menurut psikolog Yasinta Indriati, M.Psi, bullying merupakan prilaku sosial yang tidak bisa diatasi hanya dengan satu orang saja. Dibutuhkan kerja sama dari berbagai pihak mulai dari orangtua, guru atau sekolah, masyarakat.
Di rumah, orangtua perlu mengubah paradigma karena generasi saat ini adalah generasi millenial yang tidak dengan generasi dulu. Anak-anak sekarang berbeda dengan anak-anak zaman dahulu yang belum mengenal gadget dan selalu menurut apapun yang dikatakan orangtua.
"Pola asuh harus sedikit diubah. Seringkali orangtua tidak ingin otoritasnya dilangkahi oleh anak," kata Yasinta saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.
Yasinta kemudian menyarankan agar orangtua bisa memposisikan dirinya sebagai anak. Dengan begitu, anak-anak membangun rasa nyaman hingga akhirnya bisa bercerita kepada orangtua.
Membangun kepercayaan antara orangtua anak sangat penting karena remaja merupakan usia yang rentan. Jika setidaknya anak merasa orangtua bisa menjadi temannya, orangtua bisa lebih mudah mengontrol anak.
"Mereka tidak akan mencari teman di luar, tapi mereka akan mencari orangtua," imbuh Yasinta.
Poin penting lainnya adalah membangun suasana komunikatif di rumah. Buat anak merasa nyaman untuk membicarakan apa saja dengan orangtuanya.
Sedangkan di sekolah, semua elemen di sekolah harus bisa bekerja sama. Jangan sampai guru juga terbiasa menerapkan perlakuan berbeda pada siswa yang pintar dengan yang tidak, atau siswa yang punya energi berlebih dengan siswa yang cenderung diam.