Tiga Hal Ini Bisa Picu Perundungan
- Pixabay
VIVA – Kasus bullying atau perundungan masih saja tinggi di Indonesia. Mayoritas kasus ini terjadi pada anak-anak remaja di sekolah. Ada berbagai penyebab bullying.
Menurut psikolog Yasinta Indrianti, ada tiga hal penting yang perlu diketahui dari bullying. Pertama adalah kebanyakan kasus yang terjadi dialami oleh remaja. Remaja, jelas Yasinta, merupakan satu masa di mana mereka tengah mencari jati diri.
"Dalam mencari jati diri ini ada perkembangan yang mencolok, munculnya rasa ingin kompetisi," ujar Yasinta dalam acara peluncuran kampanye Let's Speak Up! di kawasan Sudirman, Jakarta, Kamis 2 November 2017.
Karena masa pencarian jati diri ini lah muncul dorongan pada remaja untuk menunjukkan eksistensinya. Dalam kondisi ini, mereka masih belum bisa mengidentifikasi kebutuhan dan emosinya dengan tepat.
Mereka butuh konformitas. Ini penting karena umumnya remaja memiliki perilaku untuk berkelompok. Kelompok ini penting bagi remaja untuk membuat mereka merasa diterima.
Yang kedua adalah faktor keluarga, di mana pola asuh yang diterapkan orang tua tidak membuat remaja mudah berkomunikasi.
"Usia remaja mereka mengalami perubahan yang tidak mudah untuk dihadapi, kalau sudah banyak kondisi yang membuat dia tidak nyaman. Kemudian di keluarga tidak bisa mengungkapkannya, otomatis mereka akan mencari di luar," kata Yasinta.
Ketiga, adalah faktor lingkungan yang merupakan faktor terpenting bagi remaja. Kalau lingkungan mereka sudah negatif, ada tindakan bullying tapi justru didukung, disoraki, maka akan membuat perilaku ini muncul terus dan berulang.
"Tiga hal ini lah yang saling kait-mengait yang bisa menjadikan rantai bullying semakin besar," kata Yasinta.