Anak Laki-laki Juga Perlu Diajarkan 9 Hal ini

Ibu dan anak.
Sumber :
  • Pixabay/ Eelementus

VIVA – Melakukan pekerjaan rumah tangga seperti mencuci piring, bersih-bersih, menjahit hingga memasak selalu identik disebut sebagai pekerjaan anak perempuan.

Tragis, Kronologi Ibu-Anak Tewas dalam Kecelakaan di Bekasi hingga Terseret ke Kolong Mobil Boks

Namun, tahukah Anda, para orangtua sesungguhnya juga wajib mengajarkan pekerjaan yang biasa dikerjaan anak perempuan pada anak-anak laki-laki. Tak hanya itu, orangtua juga wajib mengajarkan pada anak-anak pria, bagaimana seharusnya dia menjaga diri agar tidak dilecehkan oleh orang lain.

Nah berikut, Anda butuh tahu, sembilan hal penting yang harus orangtua ajarkan pada anak laki-lakinya seperti dilansir laman Times of India:

Momen Sederhana Ibu dan Anak Jadi Istimewa, Ukir Kenangan Manis yang Selalu Teringat

Belajar terbuka

Seperti anak perempuan, semua anak laki-laki juga harus diajari untuk membedakan antara 'sentuhan baik' dan 'sentuhan buruk' dan mereka harus belajar untuk berbicara secara terbuka pada orangtua jika mereka menjadi korban pelecehan seksual. Banyak orang memiliki kesalahpahaman, hal ini hanya perlu diajarkan pada anak perempuan agar tidak menjadi korban pelecehan seksual. Tapi ternyata, hal yang sama juga bisa terjadi pada anak laki-laki. Hal yang sama pentingnya, untuk mengajarkan anak perempuan maupun laki-laki berbicara terbuka pada orangtua. Dan, hal ini, harus mulai diajarkan sejak dini agar terhindar dari masalah pelecehan seksual.

Nikita Willy Hamil Anak Kedua, Sederet Artis Beri Respons Begini

Etika

Seorang gadis yang tumbuh besar, seringkali diajarkan bagaimana seharusnya dia mendengarkan orang tua atau anggota keluarganya. Tak hanya itu, kebanyakan gadis juga dianjarkan tentang cara dia duduk, berbicara atau berdandan. Dia belajar sopan santun. Ia juga diajarkan, kapan saatnya untuk tidak menaikkan suaranya atau berbicara dengan suara keras. Anak laki-laki pun juga butuh diajarkan etika sopan-santun seperti yang diajarkan pada anak perempuan. Dia harus menyadari etika-etika yang baik, yang akan membuatnya menjadi manusia yang lebih baik.

Boleh menangis

Anak laki-laki tidak boleh menangis, ini mitos. Tidak apa-apa menangis, atau mengekspresikan emosinya. Itu tidak akan membuat anak laki-laki menurun  kejantannya. Anak laki-laki membungkus emosi mereka karena dia dibuat percaya bahwa emosi hanya diperuntukkan bagi anak perempuan.

Meminta izin

Seorang gadis selalu melakukan kegiatan atas persetujuan orangtua termasuk juga untuk setiap hal kecil, misalnya, jika dia kebetulan menghadiri pesta larut malam, dia perlu mendapat persetujuan dari orangtuanya sebelumnya. Tetapi, anak laki-laki tidak diharuskan melakukan hal seperti itu. Dia akan tumbuh dengan percaya diri dan meminta izin bukanlah pekerjaan seorang pria, itu salah. Seorang anak laki-laki juga harus diajari pentingnya meminta izin dari usia yang sangat muda.

Bersih-bersih

Melakukan pekerjaan rumah seperti bersih-bersih diangap sebagai pekerjaan yang harus dilakukan anak perempuan. Itu salah. Orangtua juga harus mendorong anak laki-laki untuk membantu ibu mereka saat membersihkan rumah. Bahkan, jika seseorang memiliki pembantu untuk melakukan pekerjaan semacam itu, anak laki-laki tidak boleh ragu untuk mengambil sapu saat dibutuhkan.

Memasak

Makanan adalah kebutuhan dasar, dan setiap orang merasa lapar, terlepas dari jenis kelamin seseorang. Jadi, tidak ada salahnya belajar memasak. Sebenarnya, orangtua harus mendorong anak laki-laki untuk bekerja di dapur sejak usia dini, sama seperti mereka mengajari anak perempuan mereka seni memasak.

Jaga penampilan

Anak perempuan selalu diajari untuk menjaga penampilan mereka dan mereka belajar apa yang harus dipakai dan apa yang tidak boleh dikenakan dari usia yang sangat muda. Laki-laki pun butuh belajar tentang hal ini. Termasuk, juga berdandan. Jangan beranggapan berdandan hanya dibutuhkan oleh anak perempuan. Mulailah ajarkan anak laki-laki berpenampilan menarik sejak dini. Ini penting dan bisa dimulai sebagai kebiasaan.

Menjahit

Ketika menjahit, atau memperbaiki kancing, sebagian besar anak laki-laki akan merasakan kesulitan. Tapi, coba bayangkan, jika seorang anak laki-laki mengalami masalah, kancing bajunya tiba-tiba terlepas di sekolah. Menghubungi orangtua untuk membantu menjahitkan adalah hal yang tidak mungkin. Untuk itu, tak ada salahnya mengajarkan anak laki-laki untuk bisa menjahit . Ini akan membuat anak laki-laki menjadi lebih mandiri. Tidak ada yang salah saat melihat anak laki-laki memegang jarum. Menjahit adalah keterampilan yang tidak mengenal jenis kelamin.

Menghormati wanita

Ingat, dunia ini akan menjadi tempat yang lebih baik jika setiap orang belajar untuk menghormati wanita, dan wanita yang dimaksud bukan hanya ibu atau saudara perempuannya. Seperti anak laki-laki diajarkan untuk menghormati dan melindungi ibu dan saudara perempuannya, dia juga harus didorong untuk bisa menyampaikan rasa hormat yang sama kepada wanita lain. (asp)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya