Cara Anak Roweina Umboh Hadapi Perundungan

Roweina Umboh dan putri sulungnya, Sharon Sahertian.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Bobby Agung

VIVA.co.id – Kasus bully atau perundungan, kerap dialami oleh anak-anak semasa duduk di bangku sekolah. Hal itu pernah dirasakan oleh Sharon Sahertian, putri sulung Roweina Umboh.

Siapa Sangka, Aruma Pernah Jadi Korban Bully

Sang ibu melihat indikasi tersebut saat anaknya masih duduk di bangku Taman Kanak-kanak. Seiring berjalannya waktu, Roweina lebih memilih untuk menyekolahkan Sharon secara homeschooling.

"Bukan membuat anak enggak berteman, tapi enggak akan baik juga, gitu lho, kalau didiamkan. Di-bully kayaknya tanpa alasan sih," ujar Roweina kepada VIVA.co.id baru-baru ini.

Terpopuler: Pengusaha yang Paksa Siswa Menggonggong Ditahan, Aksi Heroik Polisi Gagalkan Curanmor

Istri mendiang aktor James Sahertian itu mengaku bahwa dampak perundungan tidak hanya terasa dalam waktu dekat, melainkan di masa yang akan datang. Ia menyadari bahwa efeknya berkepanjangan.

"Kalau kayak anak saya ya enggak apa-apa, kuat mental. Tapi ada juga beberapa yang enggak. Sampai depresi bahkan bunuh diri," kata Roweina.

Heboh Foto Kolonel Semobil Bareng Tersangka Ivan Sugianto, Begini Penjelasan Mabes TNI

Sharon yang berada di samping ibunya, lantas angkat bicara. Ia merasa bahwa sakit yang dialami tak cuma terasa di luar, melainkan dalam diri.

"Yang paling menyakitkan sebenarnya bagaimana orang itu bikin sesuatu yang bisa kita rasakan dan efeknya masih bertahan lama. Untuk beberapa orang yang suka masih ketemu, aku bisa pucat karena masih ingat bagaimana rasanya (di-bully)," ucapnya.

Sharon dan Roweina bermain dalam film yang sama berjudul Mereka yang Tak Terlihat. Sinema bergenre drama horor tersebut, sedikit banyak membawa isu soal perundungan yang mampu mewakil keresahan ibu dan anak ini.

"Untungnya sih, yang aku curhatin ke mama agar semua orang sadar tuh ada di film ini. Pesannya sudah disampaikan," ujar Sharon.

Ilustrasi perundungan

Sempat Dirawat, Bocah Kelas 3 SD di Subang Meninggal Usai Jadi Korban Perundangan Kakak Kelas

Seorang bocah berusia 9 tahun, ARO, yang masih duduk di bangku kelas 3 SD di Subang, Jawa Barat, sempat dirawat selama 6 hari.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024