Cara Aman Cegah Penularan HIV Ibu ke Anak
- Pixabay
VIVA.co.id – HIV AIDS menjadi salah satu penyakit berbahaya karena virusnya yang mampu menular dengan cepat. Penularan yang paling berbahaya dan rentan yaitu melalui ibu ke anak.
Saat seorang wanita hamil memiliki HIV, kemungkinannya sangat besar untuk ditularkan ke janin di kandungan. Tidak hanya itu, penularan juga akan tetap berlangsung sepanjang sang ibu dan anak melakukan persalinan hingga menyusui.
"Penularan bisa melalui in utero yaitu melalui plasenta selama masa kehamilan, lalu waktu persalinan, dan post partum yaitu melalui asi. Dengan pemberian ASI, kemungkinan penularan meningkat sebesar 10 persen," ujar Spesialis obgyn, dr. Med. Firman Santoso, Sp.OG., kepada VIVA.co.id di kawasan Senayan, Jakarta.
Namun, berbagai cara penularan tersebut bisa dicegah. Dimulai saat kehamilan, penularan ini ternyata bisa diminimalisasi melalui pemberian antiretroviral.
"Walau hamil dengan HIV, bisa diminimalkan risiko penularan ibu ke anak dengan pemberian 14 miligram antiretroviral. Begitu pula saat proses persalinan, pemberian antiretroviral bisa diberikan dengan infus," paparnya.
Usai kelahiran, pemberian obat tersebut tetap dilanjutkan hingga enam minggu mendatang. Di masa itu, dengan pemberian obat antiretroviral sebanyak empat kali sehari, risiko penularan bisa dikurangi hingga 75 persen.
"Saat menjelang kelahiran, usahakan selaput ketuban tidak pecah semuanya agar anak masih terlindungi dari virus. Pemberian obat antiretroviral akan terus berlangsung hingga enam minggu pascamelahirkan agar risiko penularan hiv tetap dicegah," kata dia.