Kenalkan Anak Tanggung Jawab Lewat Uang
- Pixabay
VIVA.co.id – Bicara masalah keuangan dalam keluarga, masih menjadi hal yang dianggap tabu di masyarakat Indonesia. Survei Nasional Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) 2016 menyatakan bahwa hanya satu dari tiga orang yang memahami masalah keuangan.
Terlebih ketika dibicarkan kepada anak. Menurut Ivy Widjaja, Head of Costumer and Segmentation Permata Bank, hal ini disebabkan karena banyaknya persepsi negatif terkait masalah keuangan. Membicarakan uang, menurut Ivy, sering dianggap materialistis.
Disamping itu, kebiasaan dan kebudayaan untuk mengenalkan uang dan cara mengelolanya juga masih sangat kurang di keluarga.
"Kita jarang, bahkan nyaris tidak pernah mendiskusikan tentang uang dengan keluarga, padahal keluarga adalah komunitas pertama dan terdekat dalam hidip kita," ungkap Ivy dalam diskusi #BicaraUang, Rabu 20 September 2017, di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat.
Lanjut Ivy, memberikan edukasi literasi keuangan kepada anak sejak usia dini ternyata memiliki manfaat jangka panjang. Dalam Guide Book for Parents With Young Childern, yang disusun oleh WeCan Psychology Consultant, dan Permata Bank, hasil penelitian menunjukkan bahwa anak yang tidak memperoleh edukasi tentang literasi keuangan cenderung tidak bijak di dalam penggunaan uang di masa depannya.
"Misalnya kecenderungan seseorang untuk memiliki banyak hutang dan perilaku belanja impulsif cenderung lebih tinggi pada individu atau anak yang tidak mendapatkan edukasi literasi keuangan, dibanding yang mendapat edukasi," ungkap Faradita Khrisnanda, Content Development WeCan Psychology.
Penelitian di Kanada sendiri menunjukan bahwa sebesar 43 persen penduduk Kanada percaya bahwa anak di bawah usia 9 tahun sudah seharusnya memiliki pengetahuan dasar mengenai literasi keuangan.
"Faktanya, hanya sebesar 18 persen orang tua yang mau meluangkan waktunya untuk memberikan edukasi ataupun sekedar berdiskusi mengenai keuangan bersama dengan anak mereka," lanjut Dita.
Penelitian lain di Amerika juga menunjukkan, bahwa 94 persen orang di Amerika percaya bahwa memberikan pendidikan literasi keuangan sejak dini dapat membantu anak untuk menjadi lebih bertanggung jawab dan bijak dalam penggunaan uang. (ren)