Menyusui Berpotensi Menurunkan Risiko Autisme Anak
Rabu, 30 Agustus 2017 - 18:38 WIB
Sumber :
- Pixabay
VIVA.co.id – Air Susu Ibu (ASI), terutama pada 1000 hari pertama, adalah asupan penting atau bahkan satu-satunya asupan yang mesti didapatkan oleh buah hati. Bukan hanya mengandung nutrisi yang mampu mencukupi kebutuhan si kecil, ASI ternyata juga berpengaruh pada mental dan psikologis anak.
Baca Juga :
ASI Terbukti Mampu Cegah Alergi pada Bayi
Bahkan, dr Febriansyah Darus Sp.OG (K) yang merupakan dokter spesialis kandungan menyebut bahwa proses menyusui ternyata juga menurunkan risiko terjadi autisme pada anak.
"Meski autisme masih belum begitu spesifik dan jelas penyebab utamanya secara saintifik, tapi salah satu penyebabnya bayi tidak bisa kontak dengan orang lain," kata Febri pada media gathering Lactamil, di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 30 Agustus 2017.
Pada saat menyusui, lanjut Febri, akan muncul ikatan-ikatan emosional antara anak dan ibu yang mampu meningkatkan keintiman anak dan ibu. Untuk itu, Febri menyarankan agar ibu tetap fokus pada saat menyusui.
“Makanya kalau menyusui jangan main gadget jadi harus fokus tatap bayinya ajak ngobrol bayinya, ini akan meningkatkan emosional dan bonding ini. Dan ada juga penelitian yang mengatakan ibu menyusui mencegah terjadinya autis pada anak," kata dia.
Sementara itu, Irma Gustiani, M. Psi, selaku psikolog keluarga, menambahkan, bahwa autisme, yang merupakan gangguan perkembangan atau kesulitan bersosialisasi, memang bisa dikurangi risikonya pada proses menyusui.
"Dengan pemberian ASI dan kontak secara fisik bisa menstimulasi untuk bisa melakukan kontak dengan ibunya terlebih dahulu," kata Irma
Irma melanjutkan, pada saat proses laktasi, anak yang mengalami gangguan autisme akan belajar emosi-emosi dasar yang diberikan oleh sang ibu.
"Makanya pada saat menyusui itu penting banyak memberikan emosi yang positif, dari situ anak akan belajar emosi emosi dasar," kata dia.
Baca Juga :
Konsumsi ASI Segar Perbaiki Kualitas Kekebalan Tubuh Bayi
Sehingga tumbuh kembang bayi lebih baik.
VIVA.co.id
21 Juli 2018
Baca Juga :