Remaja Populer dan Punya Banyak Teman Belum Tentu Bahagia
- Pixabay
VIVA.co.id – Menjadi remaja yang populer dengan punya banyak teman, ternyata tidak menentukan tingginya kadar kebahagiaan seseorang. Peneliti menemukan, dengan memiliki sedikit teman dekat saja, lebih memicu kebahagiaan dan kesuksesan seseorang.
Dilansir dari laman Medical Daily, studi yang dilakukan pada 160 remaja ini meneliti selama 10 tahun lamanya, sejak para remaja berusia 15 hingga mereka mencapai usia 25 tahun. Tiap tahunnya, para partisipan menjawab pertanyaan mengenai pertemanannya, dan diobservasi terkait kadar ansietas, isu sosial, kepercayaan diri, dan depresi.
Dari situ, peneliti menemukan, bahwa memiliki sedikit teman dekat, dapat memberi dukungan lebih dalam. Artinya, semakin sedikit teman dekat yang dimiliki, semakin intim pula kedekatan dari pertemanan tersebut.
Penelitian itu menemukan, seseorang yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan sedikit teman dekatnya, memiliki keterkaitan pada rendah kecemasan sosial, tingginya kepercayaan diri, dan menurunkan angka depresi. Remaja yang di masa sekolahnya menjadi salah satu yang populer, artinya memiliki banyak teman, justru tercatat memiliki kadar kecemasan tinggi di usia 25 tahun.
Peneliti percaya, meningkatkan tali pertemanan dengan teman-teman terdekat, membantu seseorang merasakan hal lebih baik dalam dirinya, yang kemudian membentuk jati diri di kemudian hari. Selain itu, pertemanan yang erat, dapat membantu para remaja menjalani masa-masa sulitnya dengan dukungan yang tepat.
"Penelitian kami menemukan bahwa kuatnya kaitan pertemanan, menjadi salah satu hal yang paling kritis yang penting dimiliki oleh remaja dalam menjalani kehidupan sosialnya," ujar peneliti, Hugh P. Kelly.