Pengobatan Alergi Kacang pada Anak Efektif Selama 4 Tahun
- Pixabay/Aldertree
VIVA.co.id – Sebuah terapi medis menyebutkan bahwa untuk mengatasi alergi terhadap salah satu jenis makanan, obatnya justru ada dalam makanan penyebab alergi tersebut.
Sebuah penelitian baru-baru ini menyebutkan bahwa alergi terhadap kacang tanah yang lebih banyak diderita anak-anak, ternyata dapat diatasi dengan konsumsi selai kacang.
Studi menyebutkan bahwa sekitar 250 juta orang di seluruh dunia terkena alergi makanan. Jumlahnya meningkat tiga kali lipat dalam 20 tahun terakhir. Selain itu, alergi kacang tanah, yang merupakan salah satu penyebab paling umum kematian akibat alergi makanan  terutama bagi anak-anak.
Dikutip dari laman BBC, Senin 21 Agustus 2017, studi tersebut melibatkan responden anak-anak yang diberi probiotik, dan protein kacang tanah, setiap hari selama 18 bulan. Probiotik yang digunakan disebut Lactobacillus rhamnosus, yang telah dikaitkan dengan pencegahan gejala alergi tertentu.
Saat diuji satu bulan kemudian, 80 persen bisa mentolerir kacang tanpa gejala alergi dan setelah empat tahun, 70 persen di antaranya masih bisa makan kacang tanpa menderita efek samping. Kemudian, perlakuan oral untuk alergi kacang tanah masih efektif diberikan hingga empat tahun.
Kepala peneliti Prof Mimi Tang, dari Murdoch Childrens Research Institute di Melbourne, mengatakan setengah dari anak-anak tersebut mengonsumsi kacang secara teratur sementara yang lainnya hanya jarang memakannya.
"Pentingnya temuan ini adalah bahwa anak-anak ini dapat makan kacang seperti anak-anak yang tidak memiliki alergi kacang dan tetap mempertahankan keadaan toleran mereka, terlindungi dari reaksi terhadap kacang tanah," katanya.
Prof Tang menambahkan, ini adalah pertama kalinya pengobatan alergi kacang telah terbukti efektif selama ini.
Lebih lanjut, mengenai penelitian tersebut tim peneliti mendalami riset. Mereka mencoba menilai efektivitas penelitian sebelumnya dengan mengukur apakah hasil penelitian tersebut dapat memperbaiki kualitas hidup anak-anak.
Prof Tang mengatakan, temuan yang dipublikasikan di The Lancet Child & Adolescent Health tersebut, menunjukkan kemungkinan menarik bahwa toleransi adalah target yang realistis untuk mengobati alergi makanan.
"Ini adalah langkah maju yang besar dalam mengidentifikasi pengobatan yang efektif untuk mengatasi masalah alergi makanan di masyarakat Barat." (asp)