Hepatitis B di Usia Balita, Risiko Diidap Seumur Hidup
- Pixabay
VIVA.co.id – Penularan hepatitis B di Indonesia, masih cukup tinggi pada kelompok anak. Terlebih, bahaya yang ditemukan jika anak terinfeksi di usia bawah lima tahun, rentan berisiko menjadi hepatitis B kronis, atau seumur hidup.
Pentingnya memberikan imunisasi hepatitis B di usia anak yang sebelum mencapai lima tahun, ternyata berperan sangat besar. Sebab, menurut penelitian, penularan virus hepatitis B pada anak balita, berdampak pada kondisinya seumur hidup.
Dari penelitian tersebut, minimnya imunisasi pada anak, memicu tingginya kasus hepatitis B kronis di papua barat.
"Hepatitis B yang menyerang anak di antara usia satu hingga empat tahun, 50 persen berisiko kronis, atau sakitnya seumur hidup," ujar peneliti, Maisuri T. Chalid, dalam the 6th International Eijkman Conference, di kawasan Cikini, Jakarta, Rabu 2 Agustus 2017.
Selain imunisasi, kondisi hepatitis B yang kronis juga rentan diderita anak yang ditularkan virusnya oleh sang ibunda. Angka kemungkinan anak menderita kronis, menurut penelitian, akan semakin tinggi.
"Anak yang ditularkan hepatitis B sejak lahir, 90 persen berisiko alami hepatitis B kronis," paparnya.
Penularan dari ibu ke anak, dilanjutkannya, paling besar kemungkinannya saat proses melahirkan, atau persalinan. Di samping itu, penularan lainnya bisa terjadi saat masih masa kehamilan, atau menyusui.
"Transmisi paling besar dari ibu ke anak yaitu saat melahirkan, karena proses itu melibatkan paparan darah dan cairan ketuban secara langsung pada anak. Penularan lainnya bisa saat masih di dalam kandungan, atau saat proses menyusui," kata dia. (asp)