Kekerasan Anak Merajalela, Masyarakat Bisa jadi Pemantau
- Pixabay
VIVA.co.id – Kekerasan seksual pada anak belakangan marak terjadi. Untuk mengurangi jumlah kekerasan tersebut, keterlibatan masyarakat dinilai sangat penting.
Menurut Program Area Manager, Plan International Indonesia, James Ballo, masyarakat sebagai institusi sosial terdekat dengan anak, sangat efektif dalam menangani hal itu.
"Anak itu hidup di lingkungan masyarakat dan masyarakat yang paling dekat dengan anak itu pasti aman kalau dari keluarga dan masyarakatnya juga aman," ungkap James di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Jakarta, Selasa, 1 Agustus 2017.
Dia menilai, masyarakat sangat efektif untuk dilibatkan dalam mengurangi angka kekerasan seksual pada anak, karena memiliki kesamaan karakteristik. Kesamaan ini dilihat dari budaya dan juga adat istiadat di suatu masyarakat.
"Masyarakat lebih mudah diakses karena mempunyai karakteristik yang sama, adat istiadat yang sama sehingga memudahkan dan bisa dijangkau," lanjut dia menambahkan.
Di samping itu, di banyak masyarakat terutama pada masyarakat di pelosok, banyak yang kurang memiliki kepercayaan kepada lembaga formal untuk menyelesaikan angka kekerasan seksual pada anak. Sehingga masyarakat dipilih sebagai tempat untuk memfasilitasi hak itu.
"Banyak keluarga enggan bergantung pada layanan formal sepeti polisi, atau dari Kemensos juga ada padahal ada sarana itu."
James juga meyakini, masyarakat umumnya cukup memahami masalah yang dihadapi oleh anak. Untuk itu ia sangat menekankan pendekatan perlindungan anak berbasis masyarakat dengan kerja kolaboratif.
"Setidaknya yang mereka lakukan pencegahan terhadap potensi dan melanjutkan deteksi dini. Melakukan dan merespon juga rehabilitasi," kata dia. (ren)