Tren BLW Picu Si Kecil Kekurangan Gizi, Benarkah?
- Pixabay/vikvarga
VIVA.co.id – Baby Led Weaning, atau BLW akhir-akhir ini mulai menjadi perhatian pada ibu yang baru saja memiliki bayi. Tren tersebut, diangkat oleh salah satu selebriti Tanah Air. Meski terlihat menyenangkan, BLW yang diberikan sejak dini, ternyata memicu kekurangan gizi pada anak.
BLW merupakan salah satu proses pengenalan jenis makanan pada anak, melalui olahan bentuk asli makanannya sendiri. Biasanya, makanan BLW diberikan dengan ukuran yang menyesuaikan genggaman anak, seperti potongan kecil brokoli, hati ayam, serta labu siam.
Proses makan BLW memang memicu anak untuk mengenali bentuk dan ragam jenis makanan, terutama sayur dan buah. Tetapi, BLW tidak sebaiknya diberikan pada anak usia enam bulan.
"Anak usia enam bulan, duduk aja masih belajar, apalagi menjepit makanannya sendiri. Kalau masih susah menjepit makanannya sendiri, bagaimana dia bisa memenuhi kebutuhan makanannya di usia enam bulan itu?" ujar spesialis anak, Dr. dr Damayanti R Sjarif SpA, ditemui VIVA.co.id di Thamrin Nine, Jakarta.
Menurutnya, BLW yang diberikan terlalu dini, memicu anak kekurangan gizi yang dibutuhkannya saat tumbuh dan berkembang.
"Kalau dia sulit genggam makanannya, lalu makanannya tidak banyak diserap tubuh, bayi itu berisiko kekurangan gizi," kata dia.
Untuk itu, Damayanti menyarankan agar proses BLW bisa diberikan saat motorik anak sudah baik. Menurutnya, usia ideal dengan motorik yang baik yakni saat anak berusia sembilan bulan.
"BLW itu baik untuk mengajari anak makan sendiri dri makanan yang sudah disiapkan. Boleh saja, saat motoriknya sudah siap yaitu saat usia sembilan bulan," kata dia.