Orangtua Sibuk Cari Nafkah, Komunikasi dengan Anak Berkurang
- Pixabay/ golso
VIVA.co.id – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise kembali menegaskan pentingnya perlindungan anak yang dimulai dari keluarga. Dia menjelaskan, pemahaman masyarakat tentang pemenuhan hak anak sangat penting untuk meningkatkan perlindungan anak.
"Di Indonesia masih banyak kasus di mana anak menjadi korban misalnya tekanan ekonomi hampir seluruh waktu keluarga digunakan untuk mencari nafkah agar dapat memenuhi kebutuhan yang paling dasar, sehingga komunikasi dengan anak menjadi sangat kurang," kata dia dalam rilis yang diterima VIVA.co.id, Senin 31 Juli 2017.
Dia melanjutkan, bahwa hal yang demikian akan memicu anak menjadi korban, sehingga mencari pelarian ke tempat lain. Masalah lain yang juga kerap terjadi karena minimnya pemenuhan hak anak ialah meningkatnya berbagai kasus kekerasan terhadap anak baik kekerasan fisik maupun seksual, pornografi dan sebagainya di mana anak bukan lagi menjadi korban melainkan sudah terlibat sebagai pelaku.
"Hal ini tidak lain disebabkan oleh kurangnya komunikasi dalam keluarga yang akhirnya membuat anak-anak menjadi cemas, tidak bahagia, tidak nyaman dan tidak aman," kata dia.
Akibat yang muncul kemudian akan memengaruhi, masa kecil dan tahapan tumbuh kembang mereka menjadi terabaikan.
"Untuk itu semua lapisan masyarakat harus menyadari pentingnya perlindungan terhadap anak di berbagai bidang, seperti pendidikan, pengasuhan, kesehatan, gizi, dan lain-lain sehingga masa depannya dapat terjamin dengan baik”, ujar Yohana.