Psikolog: Ingin Diakui Alasan Orang Lakukan Bullying

Ilustrasi remaja
Sumber :
  • Pixabay/ wokandapix

VIVA.co.id – Kasus bullying, atau perundungan yang marak terjadi beberapa waktu lalu, masih menyita perhatian banyak orang. Mengerikannya lagi, di video yang viral di media sosial itu, menunjukkan banyaknya saksi yang menonton kejadian tanpa berbuat banyak.

Veronica Tan Sebut Ekonomi Perempuan Tak Terjamin Jadi Penyebab Masalah Mental Health hingga Bullying

Menurut dosen psikologi UI, Dr. Ratna Djuwita, Dipl. Psych., perundungan kerap terjadi karena keinginan pelaku untuk merasa diakui. Keinginan ini yang membuat pelaku merasa menggebu-gebu untuk melakukan aksinya.

"Pelaku cenderung memiliki keinginan untuk diakui. Dengan banyaknya penonton, dalam hal ini berlaku sebagai saksi, membuatnya merasa diperhatikan oleh banyak orang," ujar Ratna di Fakultas Psikologi UI, Depok, Rabu 26 juli 2017.

Pilu, Angka Kasus Bunuh Diri di Indonesia Meningkat! Didominasi Anak di Bawah 15 Tahun

Banyaknya saksi saat kejadian tersebut, sebenarnya sangat memungkinkan untuk bisa menolong korban. Sayangnya, banyak saksi yang enggan menolong dan hanya diam saat kejadian berlangsung. Alasan di balik sikap tersebut, ternyata adanya kekhawatiran dalam diri para saksi.

"Mereka punya dua kekhawatiran yaitu untuk korban dan dirinya sendiri. Dia takut korban itu malah makin di-bully, saat dibela atau dia yang khawatir status sosialnya tercemar karena membela korban," paparnya.

Areum Eks T-ara Buka Suara Soal Ancaman dan Bullying yang Dilakukan Hyo-young

Menurut Ratna, saksi seharusnya bisa menjadi kunci utama dalam mencegah perundungan. Sehingga, pemahaman akan rasa empati pada tiap orang, sebaiknya makin ditingkatkan.

"Peranan saksi untuk menurunkan perundungan justru sangat baik. Kuncinya yaitu empati dan kepedulian. Misal, ia bisa langsung melerai atau melaporkan kejadian itu pada orang dewasa yang berwenang," kata dia.

Aruma

Siapa Sangka, Aruma Pernah Jadi Korban Bully

Pada malam terakhir MPLS, ia menjadi korban intimidasi oleh sekelompok siswa senior. Aruma mengenang kejadian tersebut.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024