Ini Akibat Bayi Alergi Susu Sapi
- inmagine.com
VIVA.co.id – Dalam usia perkembangannya, anak cenderung lebih rentan terhadap alergi. Bukan hanya secara fisik, alergi protein susu sapi juga berkaitan erat dengan aspek psikologis orangtua dan si Kecil.
Alergi protein susu sapi dapat memengaruhi keceriaan si Kecil, karena ia merasa dibatasi dalam memilih makanan dan merasa berbeda dengan teman-teman seusia.
"Hal ini dapat menyebabkan stres pada si Kecil, terutama saat ia harus mengambil keputusan sendiri tentang makanan yang boleh atau tidak boleh dimakan," kata psikolog Anna Surti Ariani kepada VIVA.co.id, Selasa 25 Juli 2017.
Dia menambahkan, orangtua pun merasakan dampak signifikan pada tingkat stres. Dalam artikel ilmiahnya, Walkner, Warren, dan Gupta (2015) memaparkan berbagai temuan penelitian bahwa alergi pada salah satu anggota keluarga secara signifikan memengaruhi menu makan untuk keluarga, yang pada akhirnya memengaruhi perencanaan belanja mereka juga.
Tak hanya cemas memperhatikan tumbuh kembang si kecil, orangtua juga menghadapi beban ekonomi, seperti biaya pengobatan dan penyembuhan terhadap reaksi alergi yang dialami oleh si kecil dan juga beberapa gangguan dari dampak jangka panjang alergi.
“Si kecil yang memiliki alergi protein susu sapi, rentan mengalami stres dan kecemasan berlebih karena keterbatasan mereka. Tidak maksimalnya kondisi si kecil bisa jadi membuatnya kurang ceria dan mengalami gangguan bersosialisasi, karena tidak bisa selalu hadir di sekolah dan bermain dengan teman-temannya," kata dia.
Dia menambahkan, jika orangtua tidak menangani alergi protein susu sapi pada si kecil dengan tepat, sang buah hati bisa tumbuh menjadi anak yang kaku, pencemas, dan menghindari pergaulan.
Anna melanjutkan, reaksi alergi yang dialami oleh si kecil juga dapat membuatnya kurang tidur, sehingga tubuh mudah lelah dan sulit konsentrasi ketika belajar. Ini pastinya akan menurunkan rasa percaya diri si kecil di lingkungan sosial. (asp)