Marak Bullying, Menkes Tanyakan Peran Keluarga
- Bayu Nugraha
VIVA.co.id – Menteri Kesehatan Republik Indoensia Nila F. Moeloek, menyayangkan kasus perundungan (bullying) yang belakangan terjadi. Terlebih salah satu korbannya ialah orang dengan gangguan kesehatan mental.
Dia juga menegaskan, bahwa kasus perundungan ini tidak bisa dibenarkan, dan dibiarkan terus menerus terjadi. "Saya sangat prihatin dengan bullying saya kira ini tidak benar," kata dia saat ditemui di Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan, Rabu 19 Juli 2017.
Nila mempertanyakan peran dan fungsi keluarga hingga kasus perundungan marak terjadi. Menurutnya, orang tua harus kembali mengintrospeksi diri, sebab hal itu bisa terjadi.
"Sebaiknya kita juga harus introspeksi. Sebagai orangtua kita harus mendidik anak dengan benar," kata dia menambahkan.
Dia menegaskan, pola komunikasi menjadi penting untuk menjaga anak dari kasus perundungan, baik sebagai pelaku maupun korban. Menurutnya, orangtua dan keluarga harus menjadi tempat bagi anak untuk berkeluh kesah.
"Kalau tidak ada komunikasi dia pelampiasannya di sekolah dan di tempat-tempat lain. Makanya saya kira sebagai orangtua kita harus bertanggung jawab," kata dia.
Seperti dikabarkan sebelumnya, dalam sepekan terkahir sempat terjadi dua kasus bullying yang mendapat banyak sorotan. Kasus pertama ialah yang menimpa mahawasiswa berkebutuhan khusus di Universitas Gunadarma, dan yang kedua siswi di Sekolah Menengah Pertama (SMP).