Trik Didik Anak Agar Jadi Orang Sukses
- Pixabay/ Eelementus
VIVA.co.id – Ada banyak saran maupun tips yang beredar, mengenai bagaimana mengasuh dan mendidik buah hati, untuk tumbuh bahagia dan sukses. Namun, kebanyakan saran itu seringkali membuat pusing kepala.
Tidak jarang orangtua mempertanyakan diri mereka, seberapa keras mereka harus bersikap pada anak dan sebatas apa mereka bisa memberi kebebasan pada anak.
Ternyata, dikutip dari laman Daily Mail, Senin 10 Julo 2017, sebuah buku yang disusun oleh sejumlah psikolog mengungkapkan bahwa pendekatan yang orangtua lakukan selama ini adalah salah, karena orangtua melatih anak-anak menjadi ‘komputer’.
Daripada memfokuskan pada kesuksesan di sekolah, kita harus mengajarkan mereka bagaimana memiliki keterampilan di lingkungan sosial, mengarahkan hubungan dan menjadi warga yang baik di masyarakat.
Inilah yang diungkapkan oleh dua orang profesor yang menulis buku "Becoming Brilliant: What Science Tells Us About Seuccessful Children'.
"Selama ini, kita melatih anak melakukan apa yang dilakukan oleh komputer, yaitu mengulang lagi fakta. Dan, komputer selalu melakukan yang lebih baik dibandingkan manusia dalam hal tersebut," ujar Kathy Hirsh-Pasek, profesor di Temple University di Philadelphia.
Pemikiran seperti ini, kata kedua profesor itu, meragukan definisi kita mengenai apa itu sukses di sekolah dan di luar sekolah.
Sebaiknya, Profesor Hirsh-Pasek dan rekan penulisnya Roberta Golinkoff dari University of Delaware, mengatakan bahwa kita memfokuskan pada pengasuhan yang berdasarkan pada enam kunci.
Keenam kunci tersebut adalah kolaborasi, komunikasi, memaknai, berpikir kritis, berinovasi kreatif, dan percaya diri.
Pertama, kolaborasi yang merupakan hal dasar, tetapi inti dari pengasuhan. "Kolaborasi adalah segala hal, mulai dari membaur dengan orang lain hingga mengendalikan emosi, sehingga Anda tidak melukai orang lain," jelas Profesor Hirsh-Pasek.
Apapun yang dilakukan buah hati Anda, di kelas, atau di rumah, harus dibangun di atas fondasi kolaborasi.
Kedua, penulis kemudian memberikan contoh praktis bagaimana mendorong anak berpikir kritis. Yaitu, pastikan Anda tidak memotong, atau menyuruh anak diam ketika mereka banyak bertanya.
Anda, bahkan harus mendorong mereka bertanya lebih banyak lagi. Anda ingin mereka memahami bagaimana orang lain berpikir.
Buku tersebut juga menjelaskan ada empat tingkatan dari setiap enam kunci pengasuhan itu, di mana orangtua bisa menilai seberapa kuat anak mereka di setiap keterampilan.
Para penulis menekankan bahwa interaksi sosial antara orangtua dan anak, dibanding kelas, atau gadget, adalah dasar dari perkembangan keterampilan ini pada anak.
"Apa yang kita lakukan pada anak-anak sekarang akan berdampak pada 20 tahun kemudian," ujar Hirsh-Pasek. (asp)