Berbahaya Pangku Bayi saat Mudik, Ini Alasannya
- pixabay/Lisa Rigony Photography
VIVA.co.id – Menjelang lebaran idul fitri, persiapan mudik sudah mulai dilakukan. Jika Anda memiliki bayi, jangan lupa untuk memerhatikan Car Seat untuk bayi Anda. Pentingkah?
Meskipun bertubuh kecil, bayi tetap membutuhkan dudukan sendiri jika di dalam mobil. Namun, kebanyakan ibu lebih memilih memangku si buah hati selama dalam perjalanan.
Padahal, memangku si kecil saat berkendara meskipun dalam mobil cukup berisiko terhadap keselamatan bayi, sebab bayi bisa mendapatkan bahaya dua kali lipat ketika dalam kondisi dipangku sang ibunda.
"Bayi dipangku berisiko kena double tekanan saat ada hantaman (kecelakaan) pada mobil. Pertama, tekanan dari mobilnya sendiri. Kedua, tekanan dari bobot tubuh orang tua," ujar Mothercare Baby Expert, Dewi Nopiyanti, kepada viva.co.id.
Dituturkannya, orangtua akan refleks memeluk bayi saat ada hantaman pada mobil. Hal ini yang membuat kondisi bayi menjadi lebih berbahaya.
Selain itu, si kecil yang tingginya belum mencapai 135 sentimeter, juga dianjurkan memakai car seat. Sebab, seatbelt pada mobil, tidak dirancang untuk anak-anak dengan tinggi di bawah 135 sentimeter. Sehingga, berbahaya untuk keselamatan si kecil.
"Seatbelt itu tidak didesain untuk anak-anak. Sebelum tingginya mencapai 135 sentimeter, seatbelt malah akan melukai leher anak dan berisiko cedera pada pinggang saat ada hantaman mobil. Pemakaian car seat masih harus digunakan untuk menjaga keselamatannya saat berkendara," lanjut Dewi. (ren)