Cara Teuku Zacky Lindungi Anak dari Kejahatan
- VIVA.co.id/ Shintaloka Pradita Sicca
VIVA.co.id – Aktor Teuku Zacky punya cara tersendiri, melindungi buah hati dari kejahatan. Belakangan, kecanggihan teknologi justru menimbulkan maraknya kejahatan.
Informasi-informasi yang menyesatkan, dengan mudah beredar luas melalui internet. Hal ini, membuat Zacky sebagai ayah, harus selalu waspada melindungi buah hatinya. Dia pun membocorkan tips, bagaimana mencegah anak dari kejahatan akibat teknologi.
Salah satunya, kata Zacky, dengan membatasi si kecil menggunakan teknologi. "Jangan terlalu terbuka kenalkan anak tentang kegunaan gadget secara menyeluruh," katanya pada VIVA.co.id beberapa waktu lalu.
Zacky sangat miris dengan kejahatan cyber yang marak belakangan ini. Dia pun mengaku ingin mengambil langkah konkret dengan terapkan prinsip tersebut kepada anak-anaknya yang masih berusia lima tahun dan tujuh tahun.
"Anak itu betul-betuk polos, tergantung dengan orangtua dan lingkungannya. Yang memperkenalkan apapun itu orangtua. Kalau orangtua tidak memperkenalkan gadget sebetulnya anak pun tidak akan kenal. "Seperti anak saya tidak kenal jauh tentang gadget kecuali untuk telepon mommy dan daddy-nya," ungkap Zacky.
Ia akan memperkenalkan gadget pada anak-anaknya setelah beranjak usia 11 atau 12 tahun. Tentu dia ingin memperkenalkan fungsi gadget sesuai dengan usianya dan dengan aturan penggunaan yang baik.
Selain kontrol akses terhadap gadget, ia juga berusaha menerapkan komunikasi yang baik dengan anak-anaknya, agar mereka merasa nyaman dan terbuka tentang masalah yang dihadapi. "Yang paling pasti sejak dini kita harus berkomunikasi dengan anak. Action terkecil saya dari dua orang anak adalah kita selalu jalin komunikasi yang baik. Hubungan baik yang kita jalin dengan anak, secara enggak langsung adalah cara untuk melindungi anak," ujarnya.
Kemudian, dia pun telah menjelaskan sejak dini kepada anak-anaknya tentang bagian tubuh yang sensitif yang tidak boleh dilihat dan disentuh oleh orang lain. "Alhamdulillah dari kecil ditanamkan, anak-anakku sangat tahu menghadapi itu semua. Bahkan sampai buka baju di kolam renang mereka enggak mau. Mereka betul-betul maunya di kamar mandi, baru ganti bajunya," terangnya.
Ia bersyukur, sampai sejauh ini dengan aturan dan prinsip yang ia terapkan kepada anak-anaknya, tumbuh kembang psikologis anaknya sesuai dengan usianya. (mus)