Anak Marah Agresif, Ini Cara Meredamnya
- pixabay/brett_handou
VIVA.co.id – Marah adalah salah satu bentuk emosi yang sangat kuat dan membutuhkan pengendalian yang 'cakap' dari diri seseorang. Namun bagaimana jika Marah terjadi pada anak-anak?
Meski kadang tidak bisa dikendalikan, sikap marah pada anak-anak adalah normal. Dilansir dari laman supernanny, dr Victoria Samuel mengungkapkan bahwa anak yang marah lebih sering pemicunya adalah kesalahpahaman, merasa diperlakukan berbeda, atau merasa tidak aman. Namun lebih sering anak merasa marah karena situasi di sekitarnya yang tidak sesuai dengan keinginannya.
Lebih lanjut, dr Victoria menyebutkan sebetulnya sikap marah anak bisa dikendalikan sejak awal dengan memberikan pemahaman dan penjelasan tentang 'perasaan-perasaan sulit' misalnya marah, kesal, sedih, dan lain sebagainya. dengan begitu anak bisa memahami apa yang ia rasakan.
Jika anak terlanjur marah, ia juga menyarankan untuk mengatasinya dengan menunjukkan sikap tenang.
"Katakan dengan tenang dan tegas. Jangan ikut marah, karena anak Anda bisa bersikap lebih agresif. Sebaiknya turunkan level pandang Anda sejajar dengan anak dan katakan kalau Anda tidak senang dengan sikapnya," ujarnya.
Shireen Sungkar juga punya cara mengatasi anak yang marah
Pengalaman menangani anak yang marah juga dialami pemain sinetron Shireen Sungkar. Ia mengaku sempat merasakan sulit mendidik anaknya yang masih dalam masa pertumbuhan, ditambah lagi, Adam anak pertamanya yang hiper aktif saat itu belum bisa bicara.
"Mengontrol emosi itu susah-susah gampang, ini maunya apa sih dikasih ini salah, itu salah. Apalagi saat itu dia belum bisa ngomong, wah itu susah," ujar Shireen saat ditemui VIVA.co.id di Menteng, Jakarta Pusat.
Untuk mengatasi masalah tersebut, Shireen pun belajar dari pengalaman-pengalaman temannya, baca buku dan ikuti seminar parenting tentang cara mengasuh anak.
"Jadi aku ikut seminar lagi, baca buku lagi. Kadang kalau dia lagi emosian banget dia aku usap-usap aku peluk, sampai aku kadang suka sampai ikutan nangis juga, sampai dia protes aku nangis,"ujarnya.
Berkat pelajaran itu, istri dari Teuku Wisnu itu mengetahui kalau dirinya harus lebih banyak bertanya dan bertukar pikiran dengan ibu-ibu lainnya.
"Tipsnya aku lebih banyak sharing ke ibu-ibu lain, banyak mencari tahu, baca. Tapi sekarang Adam sudah bisa ngomong jadi aku lebih enak. Ya kuncinya sabar," tambahnya.