Jangan Sepelekan Anak Susah BAB, Ini Sebabnya
- pixabay/Kadie
VIVA.co.id – Setiap harinya anak usia 3 tahun ke atas membutuhkan asupan serat setidaknya 30 gram. Jumlah ini sama dengan tujuh buah apel, 10 buah pisang, atau satu mangkuk penuh brokoli.
Kekurangan asupan serat yang didapat dari sayur dan buah ini bisa berdampak sangat buruk pada anak.
Dokter spesialis anak, dr. Herbowo Soetomenggolo, SpA(K), serat pangan memiliki fungsi yaitu membantu fungsi usus, menjaga kadar gula darah, mencegah obesitas, menurunkan kadar kolesterol, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Tapi, pada anak yang utama adalah membantu fungsi usus dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Pada fungsi usus, serat berperan dalam mencegah konstipasi atau tidak bisa buang air besar (BAB). Kejadian konstipasi pada anak Indonesia, kata Herbowo, cukup tinggi yaitu 29,6 persen atau dari 100 anak 30 anak tidak bisa BAB.
"Menurut penelitian yang siginifikan di tahun 1999, anak yang susah BAB akan mengalami asupan kalori yang rendah karena makannya tidak bagus, nutrisi sedikit sehingga badan menjadi kecil," ujar Herbowo saat acara 'Pentingnya Serat untuk Anak' di Kebayoran Baru, Jakarta, Jumat, 5 Mei 2017.
Ternyata, susah BAB bukan membuat anak kelihatan gemuk, justru anak akan berbadan kecil. Sebabnya, anak kehilangan nafsu makan sehingga berat badan berkurang. Bahkan, anak bisa berisiko mengalami anoreksia karena tidak mau makan sama sekali.
Jadi, ketika anak tidak mau makan, sebaiknya periksa juga apakah anak BAB lancar atau tidak.
Selain itu, Herbowo menambahkan, masalah BAB juga bisa berdampak sangat serius pada perkembangan perilaku anak.
"Dari penelitian baru tahun 2016 hasilnya lebih mengagetkan lagi, konstipasi bisa membuat masalah emosi dan prilaku," kata Herbowo.
Penelitian tersebut mengatakan bahwa konstipasi membuat seseorang secara emosi dan perilaku terganggu di sekolah. Mereka suka marah dan tidak bisa mengatasi masalah.