Transformasi Bocah Obesitas Arya Permana Usai Operasi

Arya Permana, bocah yang mengalami obesitas.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Adinda Permatasari

VIVA.co.id – Arya Permana, bocah 11 tahun yang sempat menjadi sorotan karena berat badannya yang super besar kini muncul lagi dengan kabar yang menggembirakan. Upaya keluarga untuk mengatasi masalah obesitas Arya akhirnya menemui jalan keluar setelah ia mendapatkan bantuan operasi bariatrik.

Terpopuler: Langkah Slow Living Seperti Lulu Tobing, Daftar Kasus Obesitas Paling Ekstrem

Arya menjalani operasi bariatrik gastric sleeve di mana ukuran lambungnya dikecilkan sehingga makanan yang masuk ke dalam lambung dibatasi. Setelah operasi, Arya pun banyak mengalami perkembangan dalam penurunan berat badannya.

Ayah Arya, Ade Somantri menuturkan, dua minggu pascaoperasi, Arya sudah mengalami penurunan berat badan sebanyak 17 kilogram dari yang mulanya memiliki berat 186 kilogram menjadi 169 kilogram setelah operasi. Dengan penurunan yang cukup drastis tersebut, Arya kini bisa bergerak lebih aktif dan ceria dari sebelumnya.

5 Kasus Obesitas Paling Ekstrem di Dunia, Arya Permana Masuk dalam Daftar

"Tidur dahulu ngorok, setelah operasi sudah tidak lagi. Sekarang juga sudah bisa tidur telentang, dahulu tidak bisa sama sekali," ujar Ade saat ditemui VIVA.co.id di RS Omni Alam Sutra, Selasa, 2 Mei 2017.

Tidak hanya perubahan fisik saja yang terjadi, Arya juga mengalami perubahan perilaku yang lebih baik. Dahulu Arya bisa mengamuk jika keinginan makannya tidak dituruti, tapi sekarang, Ade mengakui, Arya sudah bisa menurut jika dinasihati orangtuanya.

Hati-hati, Obesitas pada Anak Tingkatkan Risiko Penyakit Ini

Arya sudah bisa memahami bagaimana tidak nyamannya memiliki kondisi tubuh yang begitu besar, sehingga dia pun bisa mengendalikan diri. Begitu pula keputusan untuk menjalani operasi yang juga muncul dari kesadaran diri Arya.

Bocah yang bercita-cita menjadi masinis itu kini juga harus menjaga asupan makanan dan melakukan aktivitas fisik untuk mendukung penurunan berat badannya. Karena masih belum lama menjalani operasi, Arya hanya boleh mengkonsumsi bubur atau makanan yang bertekstur cairan.

"Aktivitas fisiknya dijaga agar tidak membahayakan pemulihan lambungnya," ucap Ade.

Untuk sementara, olahraga yang bisa dijalani Arya adalah berjalan santai sekitar 6-15 menit. Biasanya, ia berjalan santai di sekitar rumah setiap pagi dan sore atau memanfaatkan perjalanan pergi dan pulang sekolah.

Ilustrasi obesitas/kegemukan.

5 Kasus Obesitas Paling Ekstrem di Dunia, Ada yang Capai Bobot 635 Kilogram

Tubuh disebut-sebut obesitas ekstrem biasanya diukur dengan Indeks Massa Tubuh (IMT) yang jauh di atas 40, dan sering kali disertai dengan berbagai komplikasi kesehatan. 

img_title
VIVA.co.id
7 Juni 2024