Anak Lahir Caesar Berisiko Lebih Tinggi Derita Alergi
- pixabay/ jakobing85
VIVA.co.id – Alergi pada anak bisa menjadi tantangan berat bagi buah hati maupun orangtua. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko anak terkena alergi adalah karena genetik atau keturunan.
Selain itu, faktor lingkungan juga bisa meningkatkan risiko anak terkena alergi. Menurut ahli alergi dan imunologi anak Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, SpA(K), untuk menentukan apakah seorang anak memiliki faktor genetik alergi dalam tubuhnya harus melalui pemeriksaan.
Kendati demikian, hanya dengan melihat riwayat keluarga biasanya sudah bisa diketahui anak berbakat alergi atau tidak. Di antaranya bisa dilihat dari riwayat alergi pada ayah, ibu atau saudara kandungnya.
"Seorang anak jika ada salah satu orangtuanya alergi, anak punya risiko 20-30 persen kemungkinan alergi. Kalau keduanya, penyakit alergi meningkat 60 persen. Kalau kedua orangtua punya alergi yang sama, misalnya asma, anak berisiko asma lebih meningkat menjadi 80 persen," ujar Budi kepada VIVA.co.id.
Apabila anak memiliki saudara kandung yang alergi maka dia 30 persen berisiko alergi. Tapi, meski anak tidak memiliki riwayat alergi dalam keluarga, mereka tetap memiliki risiko 5 persen terkena alergi.
Selain genetik, faktor risiko yang meningkatkan kemungkinan anak terkena alergi adalah kelahiran caesar. "Meskipun belum ada bukti, tapi ada dugaan kuat anak yang lahir caesar berisiko lebih tinggi alergi dibandingkan anak yang lahir normal," kata Budi.
Budi menjelaskan, anak yang lahir normal akan melewati jalur lahir, di mana banyak floral yang akan dilewati sehingga akan membantu perkembangan sistem kekebalan tubuhnya.