Siapkan Makanan Padat Bagi Bayi, Abaikan Mitos Ini
- Pixabay/vikvarga
VIVA.co.id – Saat si kecil sudah beranjak usia enam bulan, sudah waktunya untuk mengenalkan makanan padat untuknya. Namun, banyak mitos-mitos yang beredar terkait jenis makanan yang sebaiknya diberikan untuknya.
Banyak para ibu baru yang mempercayai mitos yang beredar seputar makanan padat dan makanan pengganti ASI. Padahal, mitos tersebut belum tentu benar adanya. Berikut lima mitos yang beredar beserta fakta terkait, dikutip dari laman Today's parent.
1. Mitos: si kecil siap diberikan makanan padat saat mulai mengambil dan mengonsumsi pilihan makanannya sendiri.
Fakta: Salah. Di usia bawah enam bulan, biasanya tangan si kecil sangat aktif mengambil makanan di piring orang sekitarnya. Dikatakan oleh spesialis anak Catherine Pound, ketertarikan pada makanan padat bukan satu-satunya tanda si kecil siap diberikan makanan tersebut.
Saat si kecil sudah mulai bisa duduk dan mengangkat kepala dengan tegap, serta kordinasi antar gigitan dan mengunyah, itu lah waktu tepat memberikannya makanan padat. Usia bukan satu-satunya cara menilai kesiapan anak dalam konsumsi makanan padat.
2. Mitos: hanya boleh memberikan satu jenis makanan padat
Fakta: Salah. Manfaat si kecil diberikan makanan padat yaitu untuk mengembangkan kemampuan motorik oral dan meningkatkan asupan besi yang dibutuhkan. Sehingga, pada dasarnya, si kecil dapat diberikan asupan apa saja, asal memiliki kandungan besi di dalamnya. Beberapa rekomendasi makanan yang mengandung besi yaitu daging masak yang dihaluskan, ikan tanpa tulang, telur matang, serta kacang-kacangan.
3. Mitos: baik untuk menggabungkan dua makanan sekaligus
Fakta: Benar. Variasi rasa baik untuk si kecil. Di usianya yang akan mencapai sembilan bulan, Anda bisa memberikannya variasi rasa dan tekstur dalam satu porsinya. Hal ini memungkinkannya tidak menjadi pemilih makanan. Namun, usahakan agar menjauhi tambahan gula dan garam, agar terhindar dari berbagai penyakit.
4. Mitos: cegah kenalkan kacang pada si kecil di saat usianya masih terlalu dini
Fakta: Salah. Menurut studi, anak-anak yang dikenalkan kacang sejak dini, memungkinkan hambat risiko memiliki alergi pada kacang. Usahakan agar memberikan kacang-kacangan pada si kecil dengan sajian yang telah ditumbuk agar mempermudahnya untuk dikonsumsi.