Aktif Bergerak, Cegah Depresi Dini pada Si Kecil

Ilustrasi anak aktif
Sumber :
  • Pixabay

VIVA.co.id – Ada banyak alasan kesehatan untuk membuat si kecil mau aktif bergerak. Sebuah studi baru-baru ini menemukan bahwa, rajin bergerak dan melakukan aktivitas fisik dapat mencegah depresi pada si kecil.

Supaya Lebih Gembira, Ibu di Inggris Ubah Nama dan Gaya Jadi Unicorn

Studi terbaru dalam jurnal Pediatrics menganalisis data dari hampir 90 ribu catatan kesehatan anak mulai dari usia delapan hingga 19 tahun. Hasilnya, anak-anak yang sering melakukan aktivitas fisik, khususnya aktivitas seperti menari dan bermain, diketahui mengalami sedikit tanda-tanda depresi.

Padahal, seperti dilansir dari laman Today's Parent, ada satu atau dua persen anak-anak di bawah usia 12 tahun diketahui lima hingga delapan persen remajanya, berjuang melawan depresi.

Depresi, Anggota Kostrad Diduga Tusuk Diri Sendiri di Kemayoran

Selain itu dalam penelitian tersebut juga dikatakan bahwa bergerak juga mampu menjadi salah satu kegiatan yang meningkatkan kesehatan mental, mencegah atau memperlambat gejala depresi.

Memperlambat gejala depresi pada anak sendiri sangat berarti karena dapat mencegah penyakit-penyakit lainnya di masa mendatang.

Nekat Lompat dari Lantai 8 Kalibata City, Novi Amelia Depresi?

"Masa kecil harus dibentuk dengan sangat formatif. Secara akademis, anak-anak yang dibentuk untuk masa depan sosialisasinya, berdampak pada kemampuannya dalam menjalin hubungan interpersonal lebih baik," ujar salah satu anggota studi sekaligus psikiater, Daphne Korczak.

Untuk itu, sangat penting bagi para orangtua mengajak anaknya bergerak bebas. Dari rekomendasi yang ada, anak usia lima hingga 17 tahun seharusnya bergerak selama 60 menit dengan gerakan sedang.

Meski sulit, Daphne menuturkan bahwa kunci mengajak anak agar mau bergerak yaitu dengan menawarkan aktivitasnya yang menyenangkan.

"Paling penting yaitu mengetahui sesuatu yang disukai anak, yang ia nikmati sehingga ia akan merasa terkoneksi dengan aktivitasnya itu dan tidak menjadi bosan," tuturnya.

Ilustrasi bunuh diri loncat dari gedung.

Depresi, Pria Muda Bunuh Diri Loncat dari Lantai 8 Apartemen

Warga apartemen awalnya mendengar seperti benda jatuh. Setelah dicek ternyata ada yang bunuh diri. Polisi yang sempat memeriksa saksi, menduga korban depresi.

img_title
VIVA.co.id
27 Februari 2022