Sekolah Khusus Anak Jenius Ada di Cianjur

Cugenang Gifted School
Sumber :
  • VIVA.co.id/Danar Dono

VIVA.co.id – Siapa sangka di Indonesia ada sekolah khusus yang hanya menerima siswa dengan intelektual di atas rata-rata?

38 Ribu Anak Putus Sekolah, Program Bantuan Seragam Ini Jadi Harapan Baru

Cugenang Gifted School adalah sekolah khusus anak-anak yang memiliki 'gifted'. Dengan kata lain, sekolah yang terletak di Cianjur Jawa Barat ini hanya menerima siswa siswi dengan kelebihan dan bakat khusus di tingkat intelektual dan intelegensinya.

Rikrik Riana, inisiator dan pendiri sekolah tersebut mengatakan bahwa sekolah dengan anak-anak berkelebihan dan bakat khusus ini adalah satu-satunya di Indonesia. Padahal, jumlah anak yang masuk dalam kategori 'gifted' jumlahnya cukup banyak.

Program Sekolah Unggulan untuk Anak-anak Kemampuan di Atas Rata-rata, Kata Mendiktisaintek

"Di Jakarta, kurang lebih 1 persen dari penduduknya itu gifted," ujarnya kepada VIVA.co.id di Cianjur Jawa Barat Kamis, 23 Maret 2017.

Rikrik melanjutkan bahwa pendidikan dan bimbingan bagi 'gifted' kids ini dinilai penting mengingat, anak-anak tersebut memiliki  pola pikir dan cara belajar yang berbeda dari anak pada umumnya.

Warga Banggai Gabung Berani Gaspoll, Siap Pilih Anwar Hafid di Pilgub Sulteng

Selain itu, anak-anak tersebut harus diperhatikan dan mendapatkan bimbingan agar tidak menyalurkan bakatnya di jalur yang salah.

"Bagi sebagian orang yang tidak memahami, mereka akan menilai anak anak ini nakal dan bandel, padahal sebenarnya anak-anak ini memiliki bakat dan kelebihan khusus," katanya lagi.

Di sekolah ini, seluruh siswanya memiliki IQ paling kecil 130. Setiap kelas hanya diisi oleh lima sampai delapan anak dan setiap anak memiliki metode serta cara belajar masing-masing.

"Di sini guru harus sabar, satu kelas isinya lima anak, ya gurunya harus paham lima cara belajar," ujarnya.

Siswa di sekolah ini juga tergolong tidak banyak, hanya sekitar 25-30 orang saja dan berasal dari berbagai daerah.

Tidak seperti sekolah khusus lainnya (swasta) yang mematok harga tinggi untuk biaya pendidikan, sekolah ini justru memberi keringanan pada siswanya, salah satunya para siswa boleh menempati asrama dengan cuma-cuma.

"Rata-rata memang dari kaum duafa, kami juga bebaskan di sini tinggalnya. Dan di waktu tertentu orangtua mereka dapat menjenguk," kata Rikrik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya