Budaya Lisan Pengaruhi Rendahnya Minat Baca Anak Indonesia
- Pixabay/Publikdomainpictures
VIVA.co.id – Indonesia memiliki akar budaya yang panjang, dan ternyata hal itu justru menjadi salah satu penyebab rendahnya minat baca terutama pada anak-anak Indonesia.
Hal itulah yang diungkapkan Lucia Ratih Kusumadewi, Sosiolog dari Universtias Indonesia. Menurutnya, lewat sejarah masyarakat nusantara bisa diketahui karakteristik masyarakat Indonesia.
"Kalau bicara masyarakat indonesia harus lihat sejarah masyarakat Nusantara. Ternyata kita punya karakteristik masyarakat yang khas sama dengan negara di Asia Tenggara lainnya yaitu lebih komunal," ungkapnya kepada VIVA.co.id di Jakarta Pusat.
Lucia melanjutkan, bahwa masyarakat Indonesia telah begitu lekat dengan budaya lisan. Sedangkan, untuk budaya tulisan lebih hanya dipelajari oleh kalangan-kalangan tertentu.
"Kita itu masyarakat dengan budaya lisan, jadi dahulu itu masyarakat kita yang mempelajari tulisan hanya dipelajari orang tertentu, misal dari raja, bangsawan dan pujangga, sehingga karena menjadi akar kultural itu, dan untuk menanamkan budaya baca itu sulit sekali," kata Lucia.
Dia mengungkapkan, meski dari awal pendidikan telah dirancang untuk membiasakan membaca, hal ini tetap menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat Indonesia.
Sebelumnya, berdasarkan penelitian Most Litttered Nation in The World yang dilakukan oleh Central Connecticut State University pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat bawah, yakni peringkat 60 dari 61 negara yang disurvei.