Orangtua Dipercaya Bisa Tumbuhkan Minat Baca Anak
- Pixabay
VIVA.co.id – Indonesia menempati peringkat dua terbawah di dunia dalam hal minat membaca. Ini disebut dalam studi Most Literated Nation in The World yang dilakukan Central Connecticut University pada 2016 lalu, yang menempatkan Indonesia di urutan 60 dari 61 negara.
Menanggapi hal tersebut, Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Tjut Rifameutia Umar Ali, mengatakan bahwa keluarga, sekolah dan masyarakat punya peran penting untuk meningkatkan minat baca, terutama bagi anak.
"Minta baca itu tidak bisa muncul sendiri, tapi dari sekitar. Anak itu dia melihat seberapa banyak orang yang membaca di lingkungannya dan benefit dari membaca," ujar Mutia saat acara bertajuk ‘Membaca dari Generasi ke Generasi’ di Kafe BCA, Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu, 15 Maret 2017.
Dia melanjutkan, orangtua sebagai lingkungan pertama dan terdekat bagi anak, mestinya bisa memberi contoh dengan membiasakan anak untuk membaca. Di samping itu, orangtua juga mesti mampu menunjukkan bahwa membaca itu bermanfaat dan juga menyenangkan
"Dengan membaca sebagai hal menyenangkan itu akan menggelitik dan menggerakan dia (anak) membaca Kalau tidak ada yang membaca, bagaimana mau berharap menumbuhkan generasi membaca?” katanya.
Menurutnya, membiasakan anak membaca sebaiknya dimulai dari enam tahun awal usia kehidupan, yang merupakan usia emas anak untuk menyerap segala informasi.
"Jadi orangtua perlu memperlihatkan bagaimana senangnya membaca dan diobrolkan hasil bacaannya, terus membawa anak-anak ke perpustakaan atau taman bacaan, dan mendongengkan. Kalau orangtua tidak suka membaca, jangan harap orang suka membaca dan di sekolah juga demikian," ucapnya.