Mendikbud Beri Peringatan Keras Terkait Skip Challenge
- pixabay/Lucken
VIVA.co.id – Belum lama ini publik dikejutkan dengan beredarnya video permainan anak berbahaya yang disebut pass out challenge atau skip challenge. Permainan berbahaya tersebut dikatakan bisa berakibat pada kesehatan hingga kematian.
Berbagai pihak telah mengeluarkan peringatan keras mengenai permainan berbahaya itu. Termasuk Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Effendy. Ia melarang para siswa untuk melakukan tantangan semacam itu.
Mendikbud juga mengimbau para guru dan kepala sekolah agar memberikan perhatian khusus terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah.
“Permainan Skip Challenge sangat berbahaya bagi siswa, dan ini harus diberikan larangan keras. Guru dan Kepala Sekolah perlu memberikan perhatian terhadap aktivitas siswa di lingkungan sekolah,” ujar Muhadjir di Bandung, Jawa Barat, dikutip dari keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Sabtu, 11 Maret 2017.
Ia menambahkan bahwa sudah sepatutnya para siswa memahami permainan itu sangatlah membahayakan jiwa mereka, baik jangka pendek, maupun panjang.
“Apa yang dilakukan sewaktu muda, akan memberikan dampak saat sudah tua. Permainan tersebut sangat membahayakan, dan akan berdampak buruk bagi kesehatan siswa,” ucapnya.
Muhadjir berharap para siswa di bawah bimbingan guru dan kepala sekolah tidak melakukan tindakan berbahaya yang tidak mendukung masa depan.
“Lakukan aktivitas yang positif dalam mengekspresikan diri. Aktivitas siswa saat-saat jam istirahat dan jam pulang sekolah perlu menjadi perhatian sekolah. Aktivitas yang membahayakan harus segera diberhentikan,” kata Muhadjir.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, sebuah video anak-anak sekolah yang melakukan pass out challenge atau skip challenge beredar gencar di YouTube dan Facebook.
Permainan tersebut dilakukan dengan cara menekan dada sekeras-kerasnya selama beberapa waktu dan menyebabkan anak tersebut kehilangan kesadaran. Setelah beberapa saat, anak akan siuman.
Banyak anak menganggap ini pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan. Padahal, permainan tersebut jelas berbahaya jika dilakukan.
Tanpa disadari, mereka pingsan karena asupan oksigen ke otak terhenti beberapa saat. Hal itu dapat menyebabkan kerusakan sel-sel otak, dan berakibat fatal seperti terjadinya kerusakan otak atau kelumpuhan organ-organ vital lainnya.
Praktisi kesehatan telah melarang tantangan yang berbahaya ini. Namun, masih banyak yang belum memahami risikonya.
Mendikbud juga mengajak agar orangtua dapat lebih aktif berkomunikasi dan memantau aktivitas anak-anaknya. Disampaikannya, peran orangtua untuk memberikan pemahaman tentang risiko aktivitas berbahaya seperti skip challenge sangatlah penting. (one)