Risiko Tinggi Kematian Anak Akibat Pneumonia

Infeksi Saluran Pernapasan Atas atau ISPA kerap kali diderita anak-anak.
Sumber :
  • Pixabay/unsplash

VIVA.co.id – Tidak hanya berbahaya bagi orang dewasa, pneumonia ternyata juga bisa berisiko bagi anak-anak. Indonesia memiliki angka tingkat kematian bayi yang tinggi, pneumonia menjadi penyebab ketiga terbesar pada kasus kematian anak. Kasus kematian ini paling rentan dialami oleh anak usia di bawah dua tahun.

Hati-hati, Spons Cuci Piring Bisa Sebabkan Gagal Ginjal

Penyebab pneumonia terbagi atas tiga yaitu kuman, virus, dan jamur. Ketiganya menginfeksi sistem pernapasan pada manusia. Kondisi ini yang menyebabkan tubuh menjadi kekurangan oksigen.

"Kekurangan oksigen dalam jangka lama, membuat otak dan jantung kekurangan asupan energinya. Sehingga bisa menyebabkan kematian pada anak," ujar spesialis anak respirologi, dr. Nastiti Kaswandani, SpAK, dalam diskusi media bertema Langkah Positif Eradikasi Pneumonia di Indonesia, di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat 10 Maret 2017.

Tekan Angka Kematian Bayi, Cegah Infeksi Virus RSV Diminta Jadi Prioritas Pemerintah

Pada anak, lanjut Nastiti, Indonesia menempati 10 besar kematian pada balita dan 17 persennya diakibatkan oleh pneumonia anak. Setiap jamnya, dua anak meninggal karena kasus pneumonia. Kasus kematian akibat penumonia, terjadi paling banyak pada usia bawah dua tahun.

“81 Persen kematian karena pneumonia terjadi pada anak usia bawah dua tahun. Pneumonia menjadi penyebab utama kematian ketiga dan usia paling tinggi terjadi di usia dua tahun masa kehidupan," kata Nastiti.

Anak Sempat Masuk ICU, Tangis Zaskia Adya Mecca Pecah: Jantungku Kayak Naik Roller Coaster

Di usia dua tahun pertama kehidupan, anak masih belum mengalami kematangan organ. Dilanjutkan Nastiti, tidak heran, paparan udara buruk dalam jumlak kecil, sudah mampu mengkontaminasinya.

"Paparan udara buruk pada anak di lingkungan luar rumah mau pun dalam rumah, memberikan risiko kontaminasi kuman. Antibodi anak masih belum terbentuk dengan baik sehingga sistem pernapasan anak belum terlindungi dengan baik."

Ilustrasi paru-paru.

Skrining Paru-paru, Deteksi Dini untuk Selamatkan Nyawa

Faktor-faktor seperti polusi udara, kebiasaan merokok, dan penularan penyakit memiliki dampak yang signifikan terhadap kesehatan paru-paru.

img_title
VIVA.co.id
3 Oktober 2024