Terungkap, Sakit Punggung Anak Bukan karena Beban Tas Berat
- Pixabay/Ambermb
VIVA.co.id – Selama ini, banyak orangtua khawatir, beban tas sekolah yang berat bisa menyebabkan sakit punggung. Tapi sebuah hasil penelitian terbaru mengungkapkan, bahwa beban tas sekolah yang cukup berat belum tentu terkait dengan sakit punggung.
Dari 163 siswa, yang merupakan bagian dari penelitian, nyeri punggung dilaporkan terjadi pada 88 anak dari skala 7 sampai 9. Meski para peneliti berencana melakukan survei yang lebih besar dan sedang dalam pembicaraan dengan sekolah-sekolah lainnya, penelitian ini telah menemukan faktor-faktor lain seperti menonton televisi selama lebih dari satu jam setiap hari ternyata bisa jadi penyebab sakit punggung.
Dr Gauri Oak, konsultan penelitian dari Mangeshkar Hospital Deenanath dan Pusat Penelitian mengatakan bahwa dunia ilmiah terbagi atas faktor yang berkontribusi terhadap sakit punggung pada anak-anak.
Dilansir Indian Express, studi di Swiss, Amerika dan Inggris menunjukkan bahwa ada berbagai faktor yang menyebabkan nyeri punggung selain berat tas sekolah. Namun, ada kekhawatiran di kalangan guru, orangtua, siswa, serta, profesional medis mengenai hal ini.
Dengan sangat sedikit penelitian tentang hal tersebut, Rumah Sakit Deenanath Mangeshkar dan pusat penelitian bersama dengan Jnana Prabhodini Sanshodan Sanstha mengambil proyek ini untuk mempelajari prevalensi nyeri punggung pada usia sekolah dan menilai hubungannya dengan fisik dan faktor psikososial pada tahun lalu.
Para peneliti kemudian mengajukan sejumlah pertanyaan yang salah satunya ialah informasi mengenai nyeri punggung dan faktor fisik seperti moda transportasi ke sekolah, metode membawa tas sekolah, cedera ke belakang, frekuensi olahraga atau kegiatan olahraga di sekolah, dan barala lama penggunaan komputer atau laptop dan jam yang dihabiskan menonton TV (per hari). Berat badan siswa dan bobot tas sekolah mereka juga dicatat.
Ada jumlah yang hampir sama antara anak laki-laki dan perempuan dengan usia rata-rata 13,5 tahun dan berat 47,1 kg. Bobot tas sekolah berkisar antara 2,2 kg hingga 15,6 kg, dengan berat tas rata-rata 6,1 kg.
Dr Ashish Ranade, dokter bedah ortopedi, mengatakan bahwa sakit punggung dilaporkan terjadi pada 54 persen siswa. Dia juga melanjutkan, dalam temuannya tidak ada perbedaan yang signifikan dalam bobot tas bagi anak dengan sakit punggung dan tanpa sakit punggung.
Berat tas sekolah ditemukan tidak memiliki hubungan dengan nyeri punggung. Sakit punggung dengan proporsi yang lebih besar justru ditemukan pada siswa yang menonton televisi selama lebih dari satu jam sehari.
Faktor-faktor lain yang ditemukan terkait pada siswa yang dilaporkan mengalami nyeri punggung, karena banyak yang tidak mengobati secara dini nyeri punggung, memiliki sejarah cedera punggung dan memiliki anggota keluarga yang menderita sakit punggung.